Kemenkes: Mekanisme Pembelian Molnupiravir Berdasarkan Ketentuan Farmasi BUMN
Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan mekanisme pembelian obat Covid-19 Molnupiravir melalui ketentuan farmasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun pihaknya belum bisa memastikan teknis pemberiannya secara gratis atau berbayar.
Juru Bicara Vaksinasi sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi
"Rencananya pemerintah Indonesia akan membeli Molnupiravir sekitar 800.000 butir. Tetapi hal ini belum dikonfirmasi oleh perusahaannya termasuk urusan pendistribusiannya di Indonesia," ketika dihubungi Beritasatu.com, Minggu (14/11/2021).
Namun apakah nantinya obat Covid-19 tersebut dijual bebas di apotek atau tidak, dr Nadia menjelaskan bahwa mekanismenya hingga saat ini belum difinalkan. Kemenkes masih menunggu selesai uji klinis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Selain itu juga masih akan dibahas bersama organisasi profesi setelah hasil uji klinis tahap 3 sudah selesai dan publikasinya," jelas dia.
Selain Molnupiravir, juga disebut ada jenis obat lain yang juga disebut ampuh yakni Paxlovid, produksi Pfizer Inc. Efektivitas Paxlovid disebutkan mampu menurunkan risiko gejala parah dan kematian hingga 89%. Sedangkan Molnupiravir mampu menurunkan risiko gejala parah dan kematian hingga 50%.
Menanggapi hal tersebut, Nadia menjelaskan bahwa potensi obat baru Covid-19 tentunya akan menjadi perhatian pemerintah untuk bisa juga diakses masyarakat. "Tetapi tentunya kita tunggu hasil uji klinis dan publikasinya serta bersama BPOM dan organisasi profesi nanti akan mengkaji lebih lanjut," urainya.
BACA JUGA
Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Menkes Upayakan Molnupiravir Masuk Indonesia Akhir TahunObat Covid-19 Molnupiravir menjadi salah satu alternatif dalam mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19 terutama karena libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dikhawatirkan memicu terjadinya lonjakan kasus positif. Maka dari itu pemerintah berencana akan membeli obat Molnupiravir yang dikabarkan sebagai obat paling ampuh menangkal virus corona.
Kendati demikian, Siti Nadia belum bisa memastikan kapan Molnupiravir itu akan didatangkan ke Indonesia. "Kalau kedatangan belum dapat kepastian dari produsennya," pungkas Siti Nadia.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Warga Jakarta Barat Antusias Daftar Mudik Gratis
KAI Daop 1 Siapkan 303 KA Tambahan untuk Mudik Lebaran 2023
Tekan Inflasi, Pos Indonesia Siap Salurkan Bansos Pangan
Hindari Macet, Ini Alternatif Jalur Mudik Pantura Subang
Indonesia vs Burundi: Garuda Menang 3-1 di Stadion Patriot
Banjir Bandang Melanda 3 RT di Salajambe, Kuningan
