Ternyata Subvarian BA.2 Pertama Kali Diidentifikasi di Negara Tetangga Indonesia
Oleh : Surya Lesmana / LES
Washington, Beritasatu.com – Sebanyak 10.000 kasus subvarian Omicron, BA.2 tercatat di 47 negara. Namun banyak yang belum tahu kalau turunan Omicron ini telah diidentifikasi sejak bulan November 2021 dari negara tetangga Indonesia, yakni Filipina.
Kini banyak kasus BA.2 terdeteksi di berbagai tempat. Mulai dari Eropa hingga ke Asia Selatan.
Ketika varian Omicron terus melanda dunia, para ilmuwan kini memantau mutasi baru BA.2.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, BA.2 bukan "varian yang menjadi perhatian,". Artinya hingga saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa subvarian baru ini akan memperburuk penularan Covid-19, keparahan penyakit, atau kemanjuran vaksin dan upaya kesehatan masyarakat seperti penggunaan masker dan jarak sosial.
Subvarian ini telah terdeteksi di beberapa negara bagian AS, dengan Negara Bagian Washington mengkonfirmasi dua kasus pada awal pekan.
Melihat jumlah kasusnya yang meningkat, organisasi perawatan kesehatan, seperti WHO, meminta para ilmuwan untuk mempelajari subvarian baru secara terpisah dari omicron, untuk melihat apakah ia berperilaku berbeda.
"Ini adalah sifat alami virus untuk berevolusi dan bermutasi, jadi diharapkan kita akan terus melihat varian baru muncul saat pandemi berlangsung," kata Dr. Meera Chand, direktur insiden Covid-19 di Keamanan Kesehatan Inggris. Agensi, dalam sambutannya.
"Sejauh ini, tidak ada cukup bukti untuk menentukan apakah BA.2 menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada Omicron BA.1, tetapi datanya terbatas."
Evolusi subvarian Covid-19 bukanlah hal baru. Varian delta juga memiliki beberapa subvarian, tetapi para ilmuwan menyebut semuanya sebagai delta. BA.2, bagaimanapun, telah mendapatkan sebutannya sendiri karena meningkatnya jumlah di beberapa negara.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: ABC News
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
BERITA TERPOPULER
TERKINI