Bursa AS Tertekan Dipicu Kekhawatiran Virus Corona
Oleh : Whisnu Bagus Prasetyo / WBP
New York, Beritasatu.com- Bursa AS atau Wall Street pada perdagangan Kamis malam waktu setempat atau Jumat pagi WIB (6/3/2020) ditutup terkoreksi.
Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 969,6 poin (3,58 persen) menjadi 26.121 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 279,5 poin (3,1 persen) menjadi 8.739 poin. Indeks S&P 500 melemah 106,2 poin (3,3 persen) menjadi 3.024 poin.
Dow Jones tergerus lebih dari 950 poin di tengah minggu yang fluktuatif bak roller-coaster. Pelemahan saham AS menghapus sebagian besar kenaikan tajam pada perdagangan sebelumnya, karena pasar tetap khawatir menghadapi virus corona yang menyebar cepat dan berpotensi menekan ekonomi.
Penurunan tajam itu, terjadi hanya satu hari setelah kemenangan Joe Biden dalam pemilihan pendahuluan Bursa Capres Partai Demokrat "Super Tuesday" yang mendorong reli bursa AS, dengan Dow melonjak lebih dari 1.100 poin.
Indeks acuan S&P 500 berakhir turun lebih 10 persen dari penutupan tertinggi 19 Februari, setelah pekan lalu mencatat penurunan persentase mingguan terbesar sejak Oktober 2008.
Virus corona telah menyebabkan lebih dari 3.300 kematian di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, kasus-kasus baru dari virus yang menyebar luas dilaporkan pada Kamis (5/3/2020) di sekitar New York dan di San Francisco.
Dalam perkembangan terakhir, Alphabet Inc Google bergabung dengan perusahaan teknologi besar lainnya merekomendasikan karyawan di wilayah Seattle bekerja dari rumah.
Sektor keuangan jatuh 4,9 persen karena berlanjutnya penurunan imbal hasil surat utang pemerintah membebani saham-saham bank yang sensitif terhadap suku bunga. Imbal hasil surat berharga 10-tahun turun menjadi 0,91 persen.
Saham JPMorgan Chase turun 4,9 persen dan Bank of America Corp turun 5,1 persen.
Indeks maskapai S&P 500 tergelincir 8,2 persen, termasuk penurunan 13,4 persen saham American Airlines Group Inc.
Epidemi virus corona dapat merugikan maskapai penerbangan penumpang hingga US$ 113 miliar dalam pendapatan tahun ini, sebuah badan industri memperingatkan.
Saham-saham operator pelayaran anjlok setelah kapal pesiar Grand Princess, milik Carnival Corp, dilarang kembali ke pelabuhan asalnya San Francisco karena kekhawatiran virus corona setelah setidaknya 20 orang di atas kapal jatuh sakit. Saham Carnival anjlok 14,1 persen, sedangkan Royal Caribbean Cruises terjun 16,3 persen.
Sumber: Reuters
REKOMENDASI