Jakarta, Beritasatu.com - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyarankan pemerintah Indonesia untuk bisa mencontoh kebijakan vaksinasi yang diterapkan negara lain seperti Singapura maupun Amerika Serikat untuk mempercepat cakupan vaksinasi Covid-19.
"Indonesia bisa terapkan aturan seperti di Singapura kalau kamu tidak divaksin, maka ketika kamu sakit masuk rumah sakit bayar sendiri," kata Prof Tjandra dalam webinar bertema "Libur Nataru dan Varian Baru Strategi Cegah Gelombang ke-3 Pandemi Covid-19" yang digelar Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Radio Sonora Jakarta, Selasa (16/11/2021).
Menurutnya kebijakan tersebut bisa diterapkan untuk menjadi solusi bagi masyarakat yang menolak untuk divaksinasi karena berbagai alasan.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Suryopratomo mengatakan pemerintah Singapura menerapkan kebijakan tersebut untuk meningkatkan cakupan vaksinasi.
Dia menjelaskan sebelumnya pemerintah Singapura menerapkan kebijakan vaksinasi Covid-19 yang bersifat sukarela bagi masyarakat. Namun sekarang diubah menjadi wajib, bahkan terdapat sejumlah sanksi seperti tidak dibiayai perawatan rumah sakit apabila terinfeksi Covid-19 bagi warga yang tidak divaksin.
Dijelaskan saat ini cakupan vaksinasi Covid-19 di Singapura sudah mencapai 85%. Meskipun saat ini kasus Covid-19 di Singapura meningkat, namun sebagian besar yang terinfeksi tidak bergejala dan angka kematiannya rendah.
"Sejak Juli meningkat cukup tinggi sampai sekarang, tapi 99% tidak bergejala dan sehat. Sampai sekarang yang dirawat hanya 0,3%, yang meninggal 0,2% atau 0,3%, jadi relatif rendah," urai Suryopratomo.
Prof Tjandra mengungkapkan bahwa Indonesia bisa mencontoh negara Amerika Serikat yang memberikan imbalan bagi warganya yang mau divaksinasi. Hal tersebut, dikarenakan sulitnya mencari orang yang belum divaksinasi lantaran sebagian besar warganya sudah mendapatkan imunisasi yang lengkap.
"Sekarang sudah susah mencari orang yang mau divaksin di New York itu setiap yang mau divaksin dapat 100 dolar. Jadi anak saya sudah pernah divaksin di Jakarta sampai di sana vaksin lagi dapat 100 dolar," pungkas Tjandra.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com