Jakarta, Beritasatu.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jumlah pengungsi pascaerupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur saat ini terdata sebanyak 10.158 jiwa. Mereka tersebar di sejumlah titik.
"Sementara itu, data Posko per hari ini, Selasa (14/12/2021), pukul 18.00 WIB, total jumlah pengungsi sebanyak 10.158 jiwa. Populasi warga terdampak tersebar di 151 titik pengungsian," ujar Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya.
Adapun konsentrasi para penyintas teridentifikasi di 19 titik yang berada di tiga kecamatan, yaitu Candipuro 8 titik dengan 4.156 jiwa, Pasirian 7 titik (1.518) dan Pronojiwo 4 titik (1.056).
Abdul Muhari menambahkan, titik-titik lain tersebar di wilayah Kabupaten Lumajang serta 4 kabupaten lainnya, yaitu Kabupaten Malang 9 titik dengan 344 jiwa, Blitar 1 titik (20), Jember 3 titik (13), dan Probolinggo 1 titik (11).
Korban meninggal sebanyak 48 jiwa, sedangkan luka berat 18 jiwa. Dampak kerusakan material, tercatat sementara rumah rusak ringan di Desa Sumberwuluh sebanyak 505 unit, sedangkan di Desa Pronojiwo rusak ringan 85 unit serta rusak berat mencapai 437 unit. Sedangkan fasilitas umum rusak sebanyak 44 unit, termasuk bangunan sekolah 24 unit.
"Fasum rusak lainnya yaitu jembatan, tempat ibadah dan sarana kesehatan," urai dia.
Upaya penanganan darurat hingga hari ke-11, BNPB masih melakukan pendampingan terhadap pemerintah daerah dan posko. Pada hari Selasa, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto, bertolak ke Surabaya dan melanjutkan menuju Kabupaten Lumajang dari arah Malang.
"Kepala BNPB ingin memastikan penanganan darurat juga dapat berjalan optimal di sisi Pronojiwo dan berlanjut pada tahap transisi darurat ke pemulihan," tutup dia.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com