PAN Tak Khawatir Golkar Cabut dari KIB Usai Dikunjungi Sejumlah Parpol

Jakarta, Beritasatu.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengaku partainya tidak khawatir sama sekali jika Partai Golkar bakal cabut dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) setelah dikunjungi oleh sejumlah parpol. Menurut Viva, KIB bentukan Golkar, PAN dan PPP tetap solid di tengah dinamika politik yang terjadi.
Viva merespons Golkar yang dikunjungi elite Nasdem dan PKS beberapa hari belakangan ini. Bahkan besok, Golkar akan dikunjungi PKB.
"Enggak sama sekali. Justru lebih senang lagi kalau kalau kemudian mereka bergabung dengan Golkar. Karena otomatis kalau bergabung dengan Golkar kan bergabung juga dengan KIB. Istilahnya buy one get three," ujar Viva di Kantor DPP PAN, Jalan Warung Buncit, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023).
Viva menegaskan, koalisi yang paling solid saat ini adalah KIB. Hal ini karena KIB dibangun dan disatukan atas dasar platform dan program, yakni program akselerasi transformasi ekonomi nasional (PATEN).
"Kita sudah membuat platform perencanaan program, namanya PATEN, Ini saya rasa lebih solid dan kompak. Nanti akan kita cari figur-figur yang cocok, yang bisa untuk menjalankan platform kita ini. Jadi pendekatan kita bukan dari figur, tetapi dari platform. Jadi relatif lebih bagus," jelas dia.
Lebih lanjut, Viva mengatakan KIB belum memutuskan pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2024. KIB, kata dia, tidak mau buru-buru karena harus mencermati situasi politik yang ada dan mencari figur yang tepat untuk menjalankan platform KIB.
"Kita tidak mau tergesa-gesa karena ini adalah bagian dari proses dan strategi pemenangan. KiB nanti menentukan calonnya di Pilpres harus menang. Jadi kalau harus menang makanya kita tidak tergesa-gesa. Kita akan memetakan soal dinamika politik kontemporer-nya dulu," kata Viva.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Mobil CRV Tabrak Nenek Pedagang Nasi Uduk di Perumahan Metland Cileungsi
Cerita Andika Perkasa Cetus Buat Ransum TNI, Makanan Prajurit di Medan Tempur
Bela Kaesang Jadi Ketum PSI Dianggap Politik Dinasti, Gerindra Singgung Puan dan AHY
1
Jokowi: Perbedaan Pilihan itu Wajar, Mau Milih Prabowo, Anies, Ganjar, Silakan
2
Kaesang Jadi Ketum PSI, Jokowi: Masa Ditanyakan ke Bapaknya
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin