PolMark Indonesia: Efek Ekor Jas Capres Berpengaruh pada Elektabilitas Partai
Jakarta, Beritasatu.com - Hasil survei terbaru PolMark Research Center (PolMark Indonesia) menunjukkan efek ekor jas atau coat tail dari calon presiden atau capres sangat berdampak terhadap elektabilitas partai atau gabungan partai pengusungnya. Survei terbaru tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden akan memilih partai yang mengusung capres pilihannya di Pilpres 2024.
"Ternyata 61,8 persen mereka akan lebih dulu memilih calon presiden, lalu kemudian memilih partai berdasarkan preferensi calon presidennya. Kalau partai itu mengusung calon presiden dia, maka dia akan memilih partai itu," ujar Founder dan CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah di acara rilis survei opini publik bertajuk 'Peta Kompetisi Menuju Pilpres 2024: Agregasi 78 Survei Dapil' di Hotel Akmani Jakarta, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Hanya ada 39,9 persen responden yang mengaku memilih partai terlebih dahulu, baru memilih calon presiden atau wakil presiden yang diusung partai atau gabungan partai tersebut. Menurut Eep Saefulloh, hal tersebut penting bagi parpol untuk mengusung capres yang sesuai dengan segmen pemilihnya.
"Intinya dalam praktik politik Indonesia, coat tail effect sangat diperhitungkan. Partai-partai yang melawan pemilihnya mengusung calon presiden yang tidak diinginkan segmen utama pemilih partai itu. Itu bisa divonis cukup berat. Berdarah-darah untuk kehilangan dukungan," tandas Eep Saefulloh.
Dia mencontohkan Partai Demokrat yang pertama kali maju sebagai partai Tahun 2004 hanya mendapatkan 7,45 persen atau 8,45 juta suara. Lalu pada periode kedua Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali maju dengan modal elektabilitas dan tingkat kepuasan terhadap SBY tinggi, maka Partai Demokrat mendapatkan efek ekor jas dari SBY sehingga suaranya naik dari 7,45 persen ke 20,4 persen atau 21,7 juta suara di Pemilu 2009.
Namun, ketika kepuasan terhadap SBY turun pada 2014, tren Demokrat juga turun menjadi 10,19 persen atau 12,7 juta suara di Pemilu 2014.
"Partai yang berhasil mendukung presiden yang basis calon presidennya lebih luas, bisa dapatkan efek positif dengan mendapatkan limpahan pemilih berdasarkan pengusungnya terhadap calon presiden," kata Eep Saefulloh.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini