Soal Jokowi Cawe-cawe, Pengamat: SBY dan Presiden Lain Juga Begitu

Jakarta, Beritasatu.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai tak ada yang perlu dipermasalahkan dari penyataan cawe-cawe yang diungkapkan Presiden Joko Widodo. Menurut Adi, hal itu memang tak bisa dilepaskan dari sosok sang presiden sebagai politisi.
“Politik itu pada prinsipnya tidak ada yang netral. Politik itu partisan. Misalnya, ada tuduhan bahwa Pak Jokowi cawe-cawe, itu tidak bisa dibantah karena Jokowi adalah kader partai politik. Memangnya presiden sebelumnya enggak ada cawe-cawe? Semua cawe-cawe, tetapi ada yang kelihatan gestur politiknya, ada juga yang tidak,” kata Adi dalam tayangan Obrolan Malam yang ditayangkan BTV beberapa waktu lalu.
BACA JUGA
Cawe-cawe Jokowi
"Memangnya SBY enggak cawe-cawe? Apakah publik tidak membaca ketika Partai Demokrat tingkat perolehan pemilihnya di Pemilu 2009 itu berlipat ganda sampai 300%? Apakah itu tidak ada intervensi? Nyaris tidak ada partai politik di negara ini yang bisa melejit seperti Partai Demokrat. Apakah partai Demokrat itu melesat tanpa intervensi, tanpa cawe-cawe?" tambahnya.
Adi mengatakan sebagai kader PDIP, afiliasi politik Jokowi tentunya kepada PDIP. Untuk itu, menurutnya cawe-cawe urusan menurut Adi sebetulnya sah-sah saja, selama tidak menjadi bentuk intervensi terhadap hasil pemilu.
"Cawe-cawe pemilu yang dilakukan oleh presiden, kita terbuka saja itu boleh. Di Amerika Serikat sekalipun, bahkan Obama saja mendukung capres dari partainya. Jadi selama pemimpin di negara ini masih dari partai politik, sangat tidak mungkin untuk meminta presiden untuk netral," ungkap Adi.
Menurut Adi, Jokowi memiliki kepentingan pada Pemilu 2024, yakni memastikan bahwa program-program yang sudah diinisasi selama masa jabatannya sebagai presiden bakal diteruskan pemimpin berikutnya.
“Jokowi ingin memastikan sosok penerus hasil Pemilu 2024 adalah mereka yang memastikan semua hal yang sudah dilakukan Jokowi bisa dilanjutkan. Jokowi hanya ingin menegaskan satu hal, presiden hasil Pemili 2024 adalah mereka yang mampu menjamin sustainability developement. Keberlanjutan pembangunan ini yang selalu diulang oleh Jokowi di berbagai forum," ucap Adi.
Lantaran posisi Jokowi sebagai presiden dua periode, menurut Adi saat ini banyak pihak-pihak yang berusaha merebut dukungan dari Jokowi. Hal ini untuk mendulang suara mereka di Pemilu 2024.
"Semakin tinggi tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi, semakin besar approval rating penerimaan publik terhadap segala hal yang sudah dilakukan oleh Jokowi, maka petuah politik Jokowi, endorsement politik Jokowi terhadap salah satu calon di Pilpres 2024 akan berdampak secara signifikan. Karena masyarakat akan cenderung memilih siapapun nantinya yang dilihat terbuka di-endorse oleh Jokowi," kata Adi.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Mira Lesmana Bagikan Tip kepada Milenial yang Ingin Menonton Petualangan Sherina 2
3
Sah, Kaesang Pangarep Jadi Ketua Umum PSI
4
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri