Pemuda dari Papua dan Aceh Nyaleg, PSI Dapat Energi Baru Lawan Korupsi

Jakarta, Beritasatu.com - Dua anak muda berprestasi dari Papua dan Aceh menjadi bakal calon legislatif (caleg) PSI di Pemilu 2024. Mereka adalah aktris, model, dan aktivis Monalisa Sembor serta aktor Qausar Harta Yudana. Keduanya menjadi energi baru PSI melawan korupsi, intoleransi serta kerusakan lingkungan.
“DNA PSI, yaitu partai anti-intoleransi yang sangat sangat menjunjung tinggi keragaman, sangat sesuai dengan latar belakang saya seorang aktivis dan seniman. Saya sudah melihat-lihat sejumlah partai tapi PSI yang paling pas di hati saya,” ujar Monalisa dalam acara penerimaan di Basecamp DPP PSI, Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Bersama PSI, Monalisa menyatakan ingin mewujudkan peran perempuan dalam pembangunan berkelanjutan, mengambil tindakan segera untuk melawan perubahan iklim, serta menciptakan Indonesia yang inklusif.
“Saya akan mendedikasikan diri untuk Papua. Perlu ada banyak anak muda di dalam sistem untuk melakukan perbaikan,” lanjut Monalisa yang lahir di Wamena, 17 April 1996 tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Qausar menyatakan, PSI merupakan wadah yang tepat untuk para milenial seperti dirinya.
“Saya merasa bisa lebih dekat dengan orang-orang di dalam PSI. Mungkin karena kebanyakan mereka bukan dari kalangan politisi umumnya, tetapi orang-orang yang sebelumnya bekerja di luar politik. Di PSI juga keragaman mendapat tempat; tidak melihat suku, agama, etnis, bahkan status sosial,” ungkap Qausar.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Kampung Lukis Ruslan, Destinasi Wisata Edukasi Seni yang Diresmikan Bupati Kediri
Saksikan Bioskop Spesial BTV 5 Cowok Jagoan: Rise of The Zombies Sabtu Ini
Indonesia vs Korut Digelar Minggu, Ini Hasil dan Jadwal Lengkap Sepak Bola Asian Games 2023
Populer di Era 2006, Ini Lirik Lagu Terekam (Tak Pernah Mati) dari The Upstairs
Soal Restu Jokowi ke Kaesang, Gibran: Itu Bukan Restu Masuk PSI
Kecanduan Judi Online, Mahasiswa di Lampung Buat Laporan Palsu Jadi Korban Begal
1
Kokok PSI: Kaesang Sudah PSI
5
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri