Angka Penceraian Tinggi Usai Pilpres 2019 karena Beda Dukungan, Ketua MPR Ingatkan Masyarakat

Jakarta, Beritasatu.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo atau biasa disapa Bamsoet mengingatkan masyarakat Indonesia agar tidak mendukung secara membabi-buta pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024. Menurut Bamsoet, pengalaman pascaPilpres 2019, ternyata angka penceraian tinggi karena perbedaan dukungan calon antara suami dan istri.
"Dari data statistik pasca Pilpres (2019) dan beberapa kali Pilkada peningkatan penceraian di kalangan para pendukung karena pasangan suami istri berbeda dukungan," ujar Bamsoet usai menerima audiensi Panitia Lawatan Obor Paskah Nasional XIX dan Silahturahmi Kebangsaan di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Sabtu (10/6/2023)
Bamsoet menceritakan, pada Pilpres 2019, ada istri yang memasang spanduk pasangan capres-cawapres tertentu di rumahnya. Namun, spanduk tersebut diturunkan ketika sang suaminya pulang ke rumah sehingga terjadi pertengkaran, lalu pisang ranjang, pisah rumah hingga akhirnya bercerai.
"Terdekat ada kawan saya juga pisah ranjang, pisah rumah, sampai sekarang nggak balik-balik padahal (pasangan capres-cawapres) 01 dan 02 sudah baikan," tutur Bamsoet.
Bamsoet tidak merinci secara detail data angka penceraian yang meningkatkan pasca Pilpres 2019. Dia hanya menggambarkan penceraian meningkat karena perbedaan dukungan pasangan capres-cawapres.
Menurut Bamsoet, dukungan terhadap pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024 tetap harus mengedepankan rasionalitas dan menghadapi pemilu dengan riang gembira.
"Jangan sampai kita mendukung calon-calon kita dengan fanatik, yang membabi-buta, menghilang akal sehat sehingga kita tidak mampu melihat dengan jernih bahwa ini adalah pesta, sehingga harus kita lewati dengan riang gembira bukan dengan berujung pada duka," pungkas Bamsoet.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Produsen Mobil Listrik VinFast Bangun Pabrik Rp 3,1 Triliun di Indonesia
Kasus Gratifikasi dan TPPU, Rafael Alun Turun Gunung Cari Klien untuk Perusahaannya
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin