Ganjar: Konsep Link and Match Atasi Pengangguran Terdidik di Indonesia

Jakarta, Beritasatu.com - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menilai, konsep link and match antara kurikulum pendidikan dan dunia kerja dapat menjadi solusi untuk mengatasi pengangguran terdidik di Indonesia.
Dalam keterangannya, Rabu (20/9/2023), Ganjar menekankan pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan sebagai langkah awal dalam menyelesaikan masalah pengangguran terdidik.
Ganjar Pranowo memandang bahwa sistem pendidikan di Indonesia perlu mengalami perubahan. Ia mengusulkan agar dilakukan link and match antara kurikulum pendidikan dengan kebutuhan perusahaan, sehingga setiap lulusan memiliki peluang untuk mendapatkan pekerjaan.
Menurutnya, fleksibilitas kurikulum menjadi kunci, terutama dalam pendidikan mulai dari SMK hingga perguruan tinggi, agar tidak ada lulusan yang menganggur.
Sebelumnya, Ganjar menyampaikan pandangannya tersebut dalam acara "3 Bacapres Bicara Gagasan" yang diadakan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada Selasa (19/9/2023).
Ia mengambil contoh dari Australia, yaitu kurikulum pendidikan disesuaikan dengan tren pekerjaan yang sedang berkembang.
"Jadi, ketika pekerjaan di bidang teknologi sedang dibutuhkan, kurikulum pendidikan di Australia akan menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut," katanya.
Selama kepemimpinannya di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mencatat berhasil mendirikan tiga SMKN Jateng boarding school yang diperuntukkan bagi siswa miskin.
Dia juga bekerja sama dengan perusahaan untuk terlibat dalam penyusunan kurikulum dan metode pengajaran di sekolah-sekolah tersebut. Hasilnya, 100 persen lulusan dari SMKN Jateng tersebut mendapatkan pekerjaan, bahkan di luar negeri seperti Jepang, Korea, dan perusahaan-perusahaan besar lainnya.
Selain meningkatkan kualitas pendidikan, Ganjar menekankan pentingnya menciptakan lapangan pekerjaan yang cukup banyak.
Namun, dia juga mencatat bahwa banyak anak muda saat ini lebih tertarik untuk menjadi pengusaha dan menjalankan usaha mereka sendiri daripada bekerja di perusahaan.
Oleh karena itu, pemerintah perlu memfasilitasi mereka, misalnya dengan menyediakan creative hub. Ganjar menyarankan agar peluang wirausaha dibuka lebar-lebar, terutama di digital ekonomi, dan negara harus memberikan dukungan yang cukup untuk mendorong hal ini.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Langka! Banjir Menerjang Dataran Tinggi di Malang

Jokowi Ingatkan Perbankan Kucurkan Kredit ke UMKM, Jangan Hanya Beli SBN

Helikopter Militer AS Jatuh di Laut Jepang, 1 Orang Dipastikan Tewas

Piala AFC: Hajar Stallion 5-2, Bali United Bertengger di Posisi 3 Grup G

Kiper Liverpool Alisson Becker Cedera Panjang

Eks Aktivis 98 Sepakat Tolak Fitnah untuk Prabowo-Gibran

Selesai Diperiksa Penyidik, SYL Ngaku Sudah Sampaikan Semua Fakta

Diperiksa soal Dugaan Pemerasan Firli Bahuri, SYL Dicecar 12 Pertanyaan

Lirik Lagu Di Tepian Rindu oleh Davi Siumbing yang Viral di Media Sosial

204 Juta Data Pemilih di KPU Bocor, Menkominfo Sebut Bukan Motif Politik

Dampak Perubahan Iklim Makin Nyata, Jokowi Beberkan Faktanya

Ketidakpastian Global Masih Menghantui, Begini Karakteristiknya

Geledah Rumah di Jakarta, KPK Sita Bukti Dokumen Terkait Kasus Wamenkumham

Ada Gangguan Sinyal di Stasiun Citayam, Perjalanan KRL Tertahan

Lirik Lagu Before You Go dari Lewis Capaldi dan Terjemahannya
1
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo