TaniFund Bantu Permodalan Petani untuk Kembangkan Usaha
Jakarta - Pertanian merupakan salah satu sektor terpenting dalam menopang perekonomian Indonesia. Sayangnya, pemerintah masih menghadapi kendala dalam memajukan sektor ini, terutama dalam menyelesaikan permasalahan rantai distribusi yang terlalu panjang dan sulitnya mendapatkan permodalan.
Pada Januari 2016 lalu, startup e-commerce TaniHub hadir untuk menjawab kendala diatas. Misi utama TaniHub adalah memotong rantai distribusi sehingga disparitas harga antara petani dan pembeli menjadi lebih kecil.
Berselang satu tahun, TaniHub menyadari diperlukan suatu inovasi keuangan yang dapat mendukung kebutuhan permodalan mereka.Karenanya, di Januari 2017, didirikan TaniFund sebagai sarana teknologi keuangan (financial technology/fintech) crowdlending untuk menghubungkan petani yang membutuhkan permodalan dengan masyarakat umum atau lembaga keuangan yang ingin memberikan pinjaman.
Chairman dan co-founder TaniFund, Pamitra Wineka, mengatakan, seringkali kalangan petani terpaksa meminjam dana dengan tarif bunga yang terlalu tinggi. Kehadiran TaniFund, lanjut dia, menerapkan skema bagi hasil dari penjualan dengan pembagian 40 persen untuk investor, 40 persen untuk petani dan 20 persen untuk TaniFund.
"Kami ingin membantu kalangan petani, dengan menyalurkan modal yang disetor oleh investor," kata Pamitra di sela acara peluncuran TaniFund, di XXI Club Djakarta Theater, Selasa (18/7).
Sampai dengan saat ini, kata Pamitra, TaniFund telah membiayai 12 program budi daya dan berencana menambah 4-5 project baru setiap bulannya. Selain itu, lanjut dia, TaniFund juga telah menggandeng salah satu bank swasta Indonesia sebagai rekanan dalam program pembiayaan.
"Kehadiran TaniFund juga memiliki tujuan untuk mendukung program inklusi keuangan pemerintah, melalui sinergi dengan semua pihak, terutama bank dan perusahaan pembiayaan yang tidak memiliki keahlian di bidang pertanian," tambahnya.
Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri menyambut baik kehadiran TaniFund dengan menyerahkan surat tanda bukti terdaftar sebagai penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi.
"Kami menyambut baik segala inovasi baru di sektor keuangan, apalagi yang mendukung program inklusi keuangan dan menyasar pada sektor produksi," kata Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Rahmat Waluyanto.
Menurutnya, dengan berkembangnya fintech di sektor pertanian seperti TaniFund, dapat berkolaborasi dengan perbankan dan lembaga keuangan lainnya untuk bersama-sama mendukung program inklusi keuangan.
"Dengan demikian, tujuan memberi akses keuangan dengan teknologi digital dapat mendorong semua pihak untuk melakukan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat," kata Rahmat.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan