Sabtu, 25 Maret 2023

Korban Penembakan Aparat Ternyata Rekan Pemain Timnas Iran

Dwi Argo Santosa / DAS
Kamis, 1 Desember 2022 | 13:46 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Pria yang dikabarkan ditembak mati pasukan keamanan setelah timnas Iran kalah dari AS dan tersingkir dari Piala Dunia 2022, ternyata rekan masa kecil gelandang Timnas Iran, Saeid Ezatolahi.

Mehran Samak (27) ditembak mati setelah membunyikan klakson mobilnya di Bandar Anzali, sebuah kota di pantai Laut Kaspia, barat laut Teheran, setelah kekalahan Iran dari Amerika pada penyisihan Grup B Piala Dunia 2022, di Stadion Al Thumama, Rabu (30/11/2022) dini hari WIB. Gol yang membawa AS memimpin dilesakkan Christian Pulisic pada menit ke-38.

Korban Penembakan Aparat Ternyata Rekan Pemain Timnas Iran
Mehran Samak (27).

The Guardian melaporkan, Saeid Ezatolahi yang juga bermain pada pertandingan melawan Amerika, mengungkapkan bahwa dirinya mengenal Samak dan mengunggah foto mereka ketika bersama di tim sepak bola remaja.

“Setelah kekalahan pahit (dari Timnas Amerika) tadi malam, berita kematianmu membakar hatiku,” kata Ezatolahi di Instagram, menggambarkan Samak sebagai rekan satu tim di masa kecil.

Korban Penembakan Aparat Ternyata Rekan Pemain Timnas Iran
Unggahan Instagram Saeid Ezatolahi.

Dia tidak mengomentari keadaan kematian temannya tetapi mengatakan: "Suatu hari topeng akan jatuh, kebenaran akan terungkap."

Dia menambahkan: “Ini bukan yang pantas didapatkan oleh kaum muda kita. Ini bukan yang pantas diterima bangsa kita.”

Ezatolahi adalah salah satu pemain yang sangat menyesali kekalahan Timnas Iran. Terlihat, setelah peluit akhir pemain asal Bandar Anzali ini dihibur baik oleh rekan setimnya maupun para pemain AS.

Tempat di mana Ezatolahi berasal adalah lokasi penembakan terhadap Mehran Samak.

Seperti diberitakan sebelumnya, Samak menjadi sasaran langsung dan ditembak di kepala oleh pasukan keamanan menyusul kekalahan tim nasional melawan Amerika. Pernyataan itu disampaikan kelompok Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Oslo.

Laga dua negara yang memutuskan hubungan diplomatik lebih dari 40 tahun lalu itu terjadi di antara situasi dalam negeri Iran yang dilanda unjuk rasa di seluruh negeri. Gelombang protes tersebut menyusul tewasnya Mahsa Amini, seorang wanita Kurdi berusia 22 tahun dari Saqqez di Provinsi Kurdistan Iran.

Korban Penembakan Aparat Ternyata Rekan Pemain Timnas Iran
Mahsa Amini.

Ia ditangkap oleh patroli semacam polisi moralitas negara tersebut karena mengenakan jilbab secara tidak benar. Mahsa Amini ditengarai dipukuli di dalam mobil polisi yang membawanya ke Pusat Penahanan Vozara. Ia mengalami koma kemudian meninggal di RS Teheran, 16 September 2022.

Kematiannya memicu unjuk rasa yang merembet dari kota ke kota lain di Iran. Mereka meneriakkan slogan “Women, Life, Freedom”.

Tindak kekerasan pasukan keamanan Iran, menurut IHR, telah menewaskan sedikitnya 448 orang termasuk 60 anak di bawah usia 18 tahun dan 29 wanita.



Sumber: BeritaSatu.com

Saksikan live streaming program-program BTV di sini


Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

1034504
1034503
1034505
1034501
1034502
1034500
1034496
1034499
1034497
1034494
Loading..
Terpopuler Text

Foto Update Icon