Liverpool, Beritasatu.com - Mantan pelatih AC Milan, Carlo Ancelotti, mengaku dirinya kaget melihat perkembangan Zlatan Ibrahimovic bersama klub yang pernah ditanganinya itu.
“Ketika Ibra pergi bermain di Amerika, saya pikir itu adalah salam terakhir. Namun sebaliknya, dia mencetak gol di setiap pertandingan. Sekarang dia kembali ke Italia, saya pikir itu adalah akhir dan, sekali lagi, dia mencetak gol setiap hari Minggu. Tanyakan padanya apakah saya menginginkannya di Napoli," ungkap Ancelotti yang melatih Milan 2001-2009.
“Dia abadi, seperti Cristiano Ronaldo. Terus bermain itu mudah tetapi mereka tidak hanya bermain, mereka selalu mencetak gol dan itu tidak mudah," ujar Ancelotti yang pernah menangani Ibtahimovic saat di Paris Saint-Germain (PSG) dan Ronaldo di Real Madrid.
“Tidak pernah terjadi bahwa saya memberi tahu Cristiano untuk tidak bermain karena dia adalah pemain yang lebih baik dari yang lain. Anda tidak perlu menjadi ilmuwan untuk memahaminya," papar pelatih yang kini menangani klub Inggris, Everton.
Ancelotti juga berkomentar tentang Milan yang kini memimpin klasemen Serie A di bawah pelatih Stefano Pioli. Menurutnya, Rossoneri telah tampil bagus namun masih ada sesuatu yang hilang.
“Mereka mendapatkan hasil yang bagus tapi saya pikir Rossoneri masih kehilangan sesuatu untuk berada di level Juventus dan Inter,” kata Ancelotti.
“Namun, jangan lupa bahwa ini adalah musim yang aneh di mana-mana di Eropa, saya melihat hasil yang cukup mengejutkan. Beberapa pemimpin klasemen tidak bisa diprediksi di awal musim. Segalanya bisa terjadi."
Ancelotti juga berbicara tentang pengalamannya di Napoli. “Ada lingkungan yang asri, seperti keluarga. Napoli adalah kota yang indah, dengan banyak kontradiksi. Saya tidak pernah tinggal di Selatan dan itu adalah pengalaman yang layak dilakukan," imbuhnya.
Dia juga berkomentar tentang Gennaro Gattuso, mantan pemainnya di Milan dan kini melatih Napoli. "Gattuso memiliki kepribadian, dia membuat pengalamannya dan saya berharap dia melakukan pekerjaan dengan baik. Rino memiliki keterampilan untuk melakukannya.”
Andrea Pirlo adalah salah satu mantan pemainnya yang memulai karier kepelatihan. “Dia tidak membutuhkan nasihat tetapi saya ingin memberinya satu: jika dia harus gagal dia harus melakukannya dengan ide-idenya sendiri dan bukan dengan ide orang lain.”
Sumber: Football Italia