Barcelona, Beritasatu.com - Lionel Messi hampir bisa dipastikan tidak akan pergi ke klub lain pada jendela transfer musim dingin Januari 2021. Pasalnya, Barcelona belum memiliki presiden setelah pengunduran diri Josep Maria Bartomeu akhir Oktober lalu. Barcelona baru akan memilih penggantinya pada 24 Januari tahun depan.
Saat ini, Barcelona dipimpin oleh sebuah komite manajemen. Sebagai pemimpin sementara, kekuasaan mereka sangat terbatas. Mereka tidak bisa mengambil-keputusan besar, termasuk dalam hal jual beli pemain.
Messi kembali diperbicangkan di Barcelona menyusul tuduhan mantan agen Antoine Griezmann bahwa Messi terlalu berkuasa di Barcelona. Dia menentukan segala-galanya di klub tersebut. Bahkan Messi disebut sebagai kaisar sekaligus raja di Camp Nou dan kekuasaannya dikatakan sebagai kekuasaan teror.
Selain itu, ia juga harus berurusan dengan petugas pajak saat baru tiba di Barcelona setelah kembali dari Argentina membela negaranya di kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Amerika Latin pada Rabu (17/11/2020) waktu setempat. Hal-hal ini membuat La Pulga dinilai semakin tidak bahagia di Camp Nou dan terancam pergi pada jendela transfer musim dingin nanti.
"Dewan interim hanya menjalankan fungsi-fungsi manajemen dan administrasi yang dijalankan rejim sebelumnya. Namun, kewenangan ini sangat terbatas pada urusan-urusan penting dan memastikan kegiatan-kegiatan dan pekerjaan klub sehari-hari berjalan normal, serta melindungi seluruh kepentingan klub," demikan bunyi aturan Barcelona sebagaimana dikutip dari Marca.com.
Berita ini muncul menyusul laporan media Inggris, The Sun yang menyebutkan bahwa mereka menyiapkan dana 50-60 juta euro untuk menculik Messi ke Etihad Stadium. Selain menyiapkan uang, City rela mengembalikan pemain jebolan La Masia, Erik Garcia, untuk kembali ke Camp Nou sebagai barter atas Messi.
Musim panas lalu, Barcelona ingin memulangkan pemain 19 tahun itu, tetapi City menolak karena tawaran Blaugrana terlalu rendah dan jauh di bawah harga yang dipatok Manchester City.
Sumber: BeritaSatu.com