Administrasi Belum Rampung, JIS Belum Bisa Jadi Markas Persija

Jakarta, Beritasatu.com - Penantian Persija untuk bisa memiliki home base atau markas sendiri di Jakarta akhirnya terwujud. Ini setelah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan Jakarta International Stadium (JIS). Dalam sambutan peresmiannya Anies mendedikasikan JIS untuk Persija.

"Jakarta punya tim kelas dunia (Persija, Red). Suporternya juga kelas dunia (Jakmania, Red). Insya Allah, stadionnya harus kelas dunia," ucap Gubernur DKI Anies Baswedan dalam peresmian JIS kemarin (24/7/2022).

Namun hal ini tidak lantas membuat Persija bisa bernafas lega. Masalahnya, meski sudah diresmikan Persija belum bisa menjadikan JIS sebagai markasnya. Penyebabnya masalah administrasi yang belum rampung.

Direktur Utama Persija Jakarta, Ambono Januarianto saat jamuan makan malam jelang peluncuran JIS sudah menegaskan pihaknya mendaftarkan Stadion Gelora Bung Karno sebagai markasnya. Meski demikian tidak menutup kemungkinan ke depannya akan main di JIS.

"Homebase cuma satu, tetapi main boleh di mana mana. Kenapa kita belum daftarkan JIS sebagai homebase, ada masalah administratif. Masalah itu mungkin dalam waktu dekat bisa diselesaikan sehingga pada periode-periode nanti kita bisa gunakan JIS," kata Ambono. 

"Tentunya persija sangat terhormat bagian sejarah yang akan dilanjutkan untuk DKI. Kita adalah salah satu tim yang paling tua yang tertua di Indonesia," katanya.

Salah satu kendala belum bisanya JIS menggelar pertandingan adalah soal sertifikasi. 

Direktur PT Jakarta Propertindo Widi Amanasto sebelumnya mengungkapkan, salah satu administrasi yang belum rampung adalah sertifikasi. "Ini berkaitan dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Jadi, bukan masalah bisnis antara kami dan Persija," ucap Widi.

PT LIB sebenarnya sudah melakukan inspeksi stadion sebelum Liga 1 2022/2023 bergulir. Ada enam stadion yang diinspeksi diantaranya JIS.

Inspeksi yang dilakukan meliputan fasilitas dan insfrastruktur stadion secara keseluruhan. Mulai dari lapangan, ruang ganti pemain, media centee, ruang wasit, tribun penonton, tribun media, lampu stadion, akses penonton menuju dan keluar stadion, kapasitas stadion, sampai dengan lokasi parkir.

Verifikasi LIB
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita menegaskan, status beberapa stadion yang diinspeksi tersebut bukan berarti langsung dinyatakan lolos verifikasi atau bisa digunakan untuk pertandingan Liga 1 2022/2023.

"Sekali lagi, inspeksi bukan berarti stadion langsung bisa digunakan untuk pertandingan Liga 1 2022/2023 dalam waktu dekat ini. Semua akan diperiksa secara terperinci terlebih dulu. Jika ada yang kurang, akan selalu kami komunikasikan secara intensif dengan klub. Dalam hal ini, ada yang harus segera dibenahi. Dengan begitu, pada akhirnya semua stadion bisa pada standar yang sama," jelas Akhmad Hadian Lukita dalam siaran pers dilansir laman resmi LIB.

Lebih lanjut, Akhmad Hadian Lukita juga menginformasikan bahwa secara umum, kondisi lapangan di sebagian besar stadion yang didaftarkan untuk pertandingan Liga 1, sudah memenuhi persyaratan. Tapi ada hal-hal lain yang harus juga dijadikan pertimbangan untuk segera dilakukan perbaikan.

"Contohnya stadion BJ Habibie dan Stadion Brawijaya yang harus dibenahi kapasitas lampunya. Stadion Jatidiri perlu pengaturan lahan parkir yang lebih luas dan tertata. Sedangkan di Jakarta International Stadium (JIS), akses dan kenyamanan pemain saat keluar masuk stadion juga harus dibenahi. Begitu juga aspek keamanan dan pengaturan manajemen flow fans saat masuk dan keluar stadion," pungkasnya.

Meski belum mendaftarkan JIS sebagai kandangnya, Tim berjulukan Macan Kemayoran itu akan menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan Stadion Patriot sebagai markasnya.

Persija masih belum mau berkomentar mengenai JIS. "Pihak manajemen belum ada statement resmi terkait homebase," ujar M Nadhil, Humas Persija ketika dihubungi Beritasatu.com.