Jakarta, Beritasatu.com – Mantan anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Akmal Marhali menyebutkan ada hampir 70.000 orang di area stadion saat terjadinya Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam. Diketahui, usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya terjadi tragedi yang berujung pada tewasnya ratusan orang.
Hal itu disampaikan Akmal dalam agenda rilis survei Indikator Politik Indonesia bertajuk Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI. Rilis survei disampaikan secara daring lewat akun Youtube Indikator Politik Indonesia, Minggu (13/11/2022).
Mulanya, Akmal menerangkan soal misteri rekaman CCTV di area Stadion Kanjuruhan dengan durasi 2 jam 30 menit yang hilang pada malam tersebut. Rekaman tersebut sejatinya menggambarkan soal mobil Barracuda yang mengangkut para pemain Persebaya dihalangi oleh banyak suporter di luar Stadion Kanjuruhan.
Hal tersebut membuat jalannya kendaraan menjadi terhambat. Hanya saja, video CCTV tersebut kemudian hilang.
“Tapi setelah itu 2 jam 30 menit videonya hilang dan kita kemudian hanya bisa melihat setelah itu gambar altar atau jalan di luar stadion sudah bersih semua, sudah tidak ada lagi pagar pembatasnya, sudah tidak ada lagi sampah-sampah berserakan,” ujar Akmal.
Bahkan, dia mengungkapkan sudah tidak ada lagi kendaraan dan orang-orang di area Stadion Kanjuruhan setelah 2 jam 30 menit kemudian. Misteri rekaman yang hilang tersebut menurutnya mesti diungkap oleh kepolisian.
“Jadi sudah sepi 2 jam 30 menit. Ini merupakan PR terbesar yang harus diungkap polisi. Ada apa di 2 jam 30 menit yang hilang itu?,” tutur Akmal.
Akmal menegaskan misteri rekaman yang hilang tersebut perlu diusut. Hal itu karena mengacu pada dokumenter yang dibuat oleh Persebaya, suasana di luar Stadion Kanjuruhan ketika itu sangat berbahaya. Dia menyebutkan, ada momen mobil Barracuda dilempari barang hingga terhambat mobilitasnya, baik untuk maju maupun mundur karena terhalang suporter.
“Karena apa? Karena dalam temuan TGIPF, jumlah tiket yang dijual di dalam stadion itu 42.156 sementara yang tidak masuk ke dalam stadion ada sekitar 20.000 penonton di sana, sehingga kemudian kalau ditotal malam itu ada sekitar hampir 70.000 orang yang ada di sekitar Stadion Kanjuruhan yang ingin menyaksikan derbi Jatim (Jawa Timur) yang penuh rivalitas antara Arema dan Persebaya,” ungkap Akmal.
“Nah ini PR yang harus diungkap sejauh ini,” imbuhnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com