Jakarta, Beritasatu.com – Mantan anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Akmal Marhali mengungkapkan sudah ada sekitar 16 orang yang tewas dalam momen 10 menit pertama terjadinya tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022). Sebagai informasi, hingga kini tercatat total korban tewas dari tragedi tersebut mencapai 135 orang.
Hal itu disampaikan Akmal dalam agenda rilis survei Indikator Politik Indonesia bertajuk Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI. Rilis survei disampaikan secara daring lewat akun Youtube Indikator Politik Indonesia, Minggu (13/11/2022).
Mulanya dia menjelaskan, saat pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan tuntas pada sekitar pukul 21.58 WIB, tidak terjadi situasi yang di luar kewajaran. Dikatakan bahwa dari hasil memantau CCTV, para penonton masih bisa keluar satu per satu pada pintu-pintu yang ada di Stadion Kanjuruhan.
Hanya saja, berselang tiga menit kemudian, para penonton langsung memadati pintu nomor 13, 12, 3, dan 10 di Stadion Kanjuruhan usai gas air mata ditembakkan. Mereka kemudian terhalang oleh besi-besi di titik pintu-pintu tersebut yang membuat terjadi peristiwa penonton terinjak-injak dan terimpit.
“Apalagi di pintu 13, pintu 10, dan pintu 3 itu banyak korban meninggal di situ. Awal kejadian sudah ada sekitar 16 korban di pintu 13, hanya dalam waktu sekitar 10 menit sudah ada 16 orang meninggal dunia di pintu 13,” ungkap Akmal Marhali.
Akmal menegaskan, tragedi Kanjuruhan merupakan hal yang sangat memprihatinkan. Hal itu mengingat mencuat fakta bahwa ternyata Stadion Kanjuruhan tidak diverifikasi untuk pelaksanaan Liga 1 musim ini.
“Terakhir Stadion Kanjuruhan diverifikasi pada liga musim 2020 atau sebelum adanya Covid-19. Ketika itu hasil verifikasi dari tim PT Liga Indonesia di antaranya oleh Somad dan Fauzan disebutkan bahwa Stadion Kanjuruhan catatannya adalah layak dengan catatan. Artinya ada beberapa hal yang tidak layak di Stadion Kanjuruhan,” ujar Akmal Marhali.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com