Pemerintah Diminta Serius Pantau Harga Pangan di Pasar
Jakarta, Beritasatu.com – Partai Perindo meminta pemerintah dan instansi terkait untuk serius memantau pergerakan harga pangan di pasar-pasar saat ini. Hal itu guna menjaga harga pangan tetap terkendali di pasaran, terutama menjelang Ramadan.
“Meminta Badan Pangan Nasional (Bapanas), DPR, dan pemerintah untuk benar-benar serius turun ke lapangan melihat langsung di pasar-pasar bagaimana pergerakan harga dari hari ke hari, sehingga itu langsung ada langkah-langkah terukur untuk mengendalikan harga,” kata Ketua DPP Perindo Yerry Tawalujan dalam diskusi daring, Sabtu (18/3/2023).
Yerry mengingatkan pemerintah dan instansi terkait lainnya baru bertindak setelah harga pangan terus melonjak. Dia menerangkan, ada upaya mitigasi yang dapat dilakukan demi mencegah harga pangan tidak terkendali.
“Sebelum nanti harga bergerak di atas 10%, kita kan sudah tahu trennya kalau sudah bergerak 6%, 7% nah ini pasti akan mendekati 10%. Ini pasti akan lewat 10%. Langsung dihentikan dengan operasi pasar,” ujar Yerry.
Sementara itu, Deputi I bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menyampaikan, untuk harga kedelai kini sudah mulai menurun. Hanya saja, dia mengakui harga eceran kedelai masih tinggi. Tren ini dia sebut sebagai tantangan bagi Bapanas.
“Kami sudah menanyakan kepada importir, sekarang di importir sudah mencapai Rp 11.000 dari harga Rp 12.500, artinya sudah sangat turun. Ada kemungkinan bahwa kenapa harga di eceran tertinggi masih tinggi? Kemungkinan besar pengecer masih memiliki stok lama,” kata Astawa dalam diskusi yang sama.
Astawa menyampaikan, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil sejumlah stakeholder terkait. Hal ini dalam rangka memastikan terkendalinya harga kedelai.
Sementara untuk bawang putih, Astawa menerangkan, Bapanas telah memperoleh informasi dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengenai stok bawang putih. Pihaknya juga berupaya untuk menjaga terkendalinya harga bawang putih.
“Walaupun sekarang masih terkendali Rp 35.000 sampai Rp 36.000 per kilogram. Menurut kami masih wajar,” tutur Astawa.
Adapun untuk daging, informasi dari Perum Bulog menyebutkan kalau impornya akan masuk ke Indonesia pada pertengahan Ramadan nanti. Hal ini diharapkan juga dapat menstabilkan harga daging untuk masyarakat.
“Gula konsumsi saya kira masih flat harganya, antara Rp 13.500 sampai Rp 14.000, sehingga menurut kami gula isunya masih kecil dan relatif masih bisa kita tolerir kenaikannya,” ujar Astawa.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Warga Jakarta Barat Antusias Daftar Mudik Gratis
KAI Daop 1 Siapkan 303 KA Tambahan untuk Mudik Lebaran 2023
Tekan Inflasi, Pos Indonesia Siap Salurkan Bansos Pangan
Hindari Macet, Ini Alternatif Jalur Mudik Pantura Subang
Indonesia vs Burundi: Garuda Menang 3-1 di Stadion Patriot
Banjir Bandang Melanda 3 RT di Salajambe, Kuningan
