Tim Pengendali Inflasi Daerah Pontianak Siapkan Skema Operasi Pasar
Pontianak, Beritasatu.com - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak menyiapkan skema operasi pasar guna mengantispasi kenaikan harga pangan pada bulan ramadan. TPID Kota Pontianak juga memantau langsung stok, maupun harga bahan kebutuhan pokok jelang bulan puasa.
"Kita juga sudah melaksanakan skema operasi pasar di sejumlah titik di Kota Pontianak. Ada beberapa komoditas atau bahan kebutuhan pokok terpantau mengalami kenaikan," kata Tim Satgas Pangan Kota Pontianak, Sidiq Handanu kepada Beritasatu.com.
Dari pemantauan yang dilakukan TPID, salah satunya di Pasar Flamboyan, pasar tradisional terbesar di Kalimantan Barat ditemukan kenaikan harga pada mayoritas bahan pokok.
Kenaikan harga itu mulai dari harga beras medium non-Bulog serta beras premium. Harga beras non-Bulog mengalami kenaikan sebesar Rp 500 per kilogram. Sementara harga premium kenaikan bervariasi tergantung merek.
Tidak hanya beras, kebutuhan pangan lainnya yang mengalami kenaikan harga adalah cabai. Saat ini harga cabai berada di kisaran Rp 70.000 hingga Rp 85.000 per kilogram.
"Kendati demikian, harga tersebut mengalami penurunan di banding minggu sebelumnya, yang tembus hampir Rp 100.000 per kilogram. Hanya saja harga memang masih tergolong tinggi," katanya.
Demikian juga harga telur ayam, mengalami kenaikan antara Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kilogram, menjadi Rp 28.000 per kilogram.
Selain harga, TPID juga memantau kebutuhan stok bahan pokok. Diantaranya yang sangat dibutuhkan adalah beras, gula, minyak goreng, cabai, bawang merah dan putih serta sayur mayur dan daging.
Menurut Handanu, saat ini ketersediaan komoditas itu masih terbilang aman menjelang Ramadan. Pihaknya terus melakukan pemantauan stok tersebut agar tidak terjadi kekosongan.
"Sejauh ini dari aspek ketersediaan barang-barang itu masih dalam kondisi tersedia. Kita pantau untuk puasa dan hari raya, agar stok tetap tersedia," paparnya.
Handanu menegaskan, timnya akan terus memantau pergerakan harga dan stok komoditas di pasaran secara intensif, serta memperbarui data dari pemerintah kota secara kontinu. Kenaikan harga jelang Ramadan ini, kata Handanu masih terbilang wajar mengingat permintaan bahan pokok yang meningkat pula.
"Kalau ada indikasi kenaikan, kita akan lihat apa penyebabnya. Apakah dari distribusi, aspek transportasi atau lainnya. Jika penyebabnya sudah ditemukan, kita bisa segera mengantisipasi agar harga tak melambung tinggi dan masih bisa dikendalikan," paparnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Menang di Sprint Race GP Portugal, Bagnaia Pimpin Klasemen MotoGP
Hindari Macet, Ini Alternatif Jalur Mudik Pantura Subang
Indonesia vs Burundi: Garuda Menang 3-1 di Stadion Patriot
Banjir Bandang Melanda 3 RT di Salajambe, Kuningan
