Baru Masuk Fase Pertama, Ikappi Ingatkan Harga Pangan Masih Berpotensi Naik
Jakarta, Beritasatu.com - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) kembali mengingatkan tahapan kenaikan permintaan dan harga bahan pokok menjelang bulan suci ramadan dan Idulfitri. Untuk itu, pemerintah diminta agar menyiapkan langkah antisipasi untuk meredam gejolak harga pangan yang bisa terjadi.
Sekretaris Jenderal Ikappi Reynaldi Sarijowan menyampaikan, fase kenaikan pertama biasanya terjadi pada rentang 3 hari hingga sepekan menjelang ramadan. Di 2023, kondisinya berbeda karena kenaikan harga sudah mulai terlihat 2 pekan sebelum ramadan.
Fase kedua yaitu 3 hari menjelang Idul Fitri. Fase berikutnya terjadi 2-3 hari setelah Idul Fitri. Melihat saat ini baru memasuki fase pertama, Reynaldi menyebut gejolak harga pangan masih berpotensi terjadi lagi.
"Di tiga fase itulah seharusnya pemerintah menyiapkan skema atau kebijakan dengan beberapa stakeholder. Koordinasi yang intens dan ketat antar kementerian, tidak hanya kerja Badan Pangan Nasional saja yang membawa hasil produksi dari daerah ke wilayah yang konsumsinya tinggi," kata Reynaldi Sarijowan kepada Beritasatu.com, Rabu (22/3/2023).
Dalam praktiknya, Reynaldi melihat pemerintah baru bergerak ketika harga pangan sudah naik. Padahal fase kenaikan harga sebetulnya sudah diketahui karena kerap terjadi berulang.
"Kebiasaan pemerintah, jika harga bahan pokok melambung tinggi, baru dilakukan operasi pasar dan hal-hal lain untuk menekan harga. Tidak ada upaya serius untuk membenahi mulai dari sisi hulu, tengah, hingga hilir," kata Reynaldi.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini