Pilihan Prabowo di Pilpres 2024: Capres, Cawapres, atau King Maker?
Jakarta, Beritasatu.com - Sebagai salah satu sosok senior dalam perpolitikan nasional, Prabowo Subianto menjadi figur yang hangat diperbincangkan dalam tiap penyelenggaraan pemilihan umum presiden dan wakil presiden (pilpres). Tak heran apabila publik menanti Hlangkah Prabowo dalam mengikuti Pilpres 2024. Akankah mantan komandan jenderal Kopassus itu kembali maju sebagai capres, cawapres, atau menjadi king maker?
Langkah Prabowo dalam pilpres diawali dengan mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada 6 Februari 2008. Prabowo lalu maju pada Pilpres 2009 dengan menjadi cawapres dari Megawati Soekarnoputri. Saat itu, Megawati-Prabowo meraup 26,79% suara, kalah dari petahana Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono yang meraih 60,8% suara.
Lima tahun berselang, giliran Prabowo maju sebagai capres. Didampingi Hatta Rajasa sebagai cawapres, Prabowo mendapatkan suara sebesar 46,85% kalah dibandingkan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang mengoleksi 53,15% suara.
Pada Pilpres 2019, Prabowo kembali maju sebagai capres. Kali ini, Prabowo yang didampingi Sandiaga Salahuddin Uno kembali harus mengakui keunggulan Joko Widodo yang berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin dengan perolehan suara 44,5% berbanding 55,5%.
Kalah tiga kali dalam pilpres membuat publik mulai bertanya akankah Prabowo kembali maju sebagai capres pada Pilpres 2024?
Amanat Rapimnas vs Elektabilitas
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan hingga saat ini, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah final menjadi capres pada Pilpres 2024. "Itu sudah final Pak Prabowo sebagai capres," ujar Muzani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Senada dengan Muzani, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan Prabowo Subianto menjadi capres merupakan amanat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra. Kalau Prabowo tidak menjadi capres, maka perubahan harus dilakukan dengan mekanisme rapimnas atau kongres.
"Amanat rapimnas kita begitu, belum berubah. Kalau ada perubahan harus lewat rapimnas atau kongres," kata Dasco.
Boleh saja Gerindra keukeuh mengusung Prabowo sebagai capres. Namun, elektabilitas sang ketua umum jika mengacu hasil beberapa survei, masih kalah dibanding capres lainnya yang diusung oleh PDIP, Ganjar Pranowo.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan