ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Polusi Udara Bikin Sesak!

Penulis: Thomas Rizal | Editor: RZL
Senin, 21 Agustus 2023 | 15:45 WIB
Ilustrasi polusi udara Jakarta.
Ilustrasi polusi udara Jakarta. (BeritaSatu Photo/Joanito De Saojoao)

Jakarta, Beritasatu.com - Beberapa pekan terakhir, polusi udara menjadi salah satu isu yang paling banyak diperbincangkan masyarakat Indonesia. Beberapa kota di Indonesia menyandang predikat kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Polusi udara menjadi benang kusut yang tak kunjung terselesaikan hingga saat ini.

Masyarakat perkotaan pun mulai mengeluhkan kualitas udara yang dihirupnya. Oky Arman, warga Kebon Nanas, Jakarta Timur, setiap hari terpaksa menghirup udara tak sehat lantaran harus berhadapan dengan kemacetan Jakarta.

“Ini sebetulnya masalah yang sudah lama ya. Sebelum pandemi Covid-19, kualitas udara di Jakarta sudah buruk. Saat Covid-19, dengan adanya pembatasan aktivitas, kualitas udara sedikit membaik. Sekarang sudah normal, tidak ada pandemi, justru polusi makin gawat dan lebih berbahaya,” kata Oky saat ditemui Beritasatu.com, baru-baru ini.

Hal senada dirasakan warga Jakarta lainnya, Nadifah. Ia menyadari akhir-akhir ini langit di Jakarta menjadi abu-abu akibat polusi kendaraan bermotor. Mau tidak mau, dirinya juga harus berhadapan dengan ancaman kesehatan akibat polusi udara itu.

ADVERTISEMENT

"Sekarang macetnya makin parah. Apalagi saya setiap hari mengendarai motor, terasa sekali. Napas juga jadi lebih tidak enak karena polusi,” ungkapnya.

Begitu pula yang dirasakan oleh Winaryanto, warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ia merasakan napasnya sesak lantaran udara kotor yang dihirup akibat polusi. Ia pun berharap pemerintah bisa menyediakan solusi untuk melindungi warganya.

“Prihatin ya, karena polusi ini lebih berbahaya dari pandemi kemarin. Sekarang olahraga juga udaranya enggak bagus. Semoga ada solusi konkret dari pemerintah. Misalnya, menyediakan transportasi umum yang ramah lingkungan,” katanya.

Dampak Polusi Udara

Buruknya kualitas udara mengakibatkan tingkat kunjungan masyarakat ke rumah sakit juga meningkat. Hal ini diungkapkan dokter spesialis paru dan pernapasan, dokter Feni Fitriani. Seiring meningkatnya kadar polusi, keluhan batuk dan pilek, bahkan kunjungan ke ruang gawat darurat pun bertambah.

"Keluhan batuk dan pilek menjadi lebih banyak dan berkepanjangan. Jika biasanya tiga hari sembuh sendiri, kini seminggu atau dua minggu, bahkan lebih, bisa belum sembuh. Angka kunjungan ke emergency juga lebih banyak," terangnya.

Feni menuturkan jika sebelumnya pasien dengan penyakit asma terbilang sepi, kini pasien dengan penyakit tersebut terus berdatangan dan memerlukan penanganan melalui terapi uap. Ia menjelaskan, unsur gas dalam polusi udara dapat menyebabkan sesak napas dan iritasi. Selain itu, terdapat partikel-partikel kecil yang bisa masuk ke tubuh dan aliran darah.

Suasana gedung bertingkat tertutup kabut polusi udara di Jakarta, Jumat 11 Agustus 2023. Kualitas udara Jakarta nomor dua terburuk di dunia pagi ini, Jumat, 11 Agustus 2023 per pukul 06.00 WIB berdasarkan pantauan situs IQAir. Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta tercatat 176 poin atau masuk kategori tidak sehat dengan konsentrasi polutan utama PM2.5 sebesar 103 mikrogram per meter kubik.
Suasana gedung bertingkat tertutup kabut polusi udara di Jakarta, Jumat 11 Agustus 2023. Kualitas udara Jakarta nomor dua terburuk di dunia pagi ini, Jumat, 11 Agustus 2023 per pukul 06.00 WIB berdasarkan pantauan situs IQAir. Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta tercatat 176 poin atau masuk kategori tidak sehat dengan konsentrasi polutan utama PM2.5 sebesar 103 mikrogram per meter kubik.

Polusi udara yang tinggi memunculkan gangguan pernapasan kronis. Kejadian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akan meningkat, lalu infeksi paru, hidung, dan telinga juga akan meningkat, khususnya bagi kelompok rentan. Kelompok rentan, bukan hanya orang-orang tua, juga ibu hamil dan anak-anak.

"Udara yang tidak bagus membuat oksigen berkurang. Jika terjadi terus-menerus akan berpengaruh terhadap ibu hamil dan janinnya. Anak-anak pun mudah terserang infeksi ISPA, batuk, pilek, demam, bahkan bisa terjadi radang paru hingga pneumonia," katanya.

Data yang ada menunjukkan sekitar 600.000 anak meninggal setiap tahun akibat penyakit yang terkait dengan polusi udara. Selain mengganggu sistem pernapasan, polusi udara juga memengaruhi kesehatan mental, mengganggu koordinasi gerakan halus dan kasar, serta mengganggu perilaku anak. Dampak jangka panjang dari paparan berbagai polutan udara adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Presiden Jokowi Ikut Batuk

Kualitas udara yang buruk akibat polusi turut dirasakan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan Jokowi mengalami batuk-batuk selama empat minggu akibat buruknya kualitas udara.

"Beliau belum pernah merasakan seperti ini. Dokter menyampaikan, ada kontribusi dari udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk," kata Sandiaga seusai mengikuti rapat terbatas (ratas) soal polusi udara di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Memburuknya kualitas udara memang tidak bisa dianggap enteng. Sebagai salah satu kebutuhan utama manusia, masyarakat berhak menghirup udara segar. Polusi udara saat ini telah mengancam kesehatan nasional, bahkan menelan korban jiwa.

Ketua Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI, dokter Agus Dwi Susanto mengemukakan setiap tahun sekitar 7 juta orang di Indonesia meninggal secara prematur atau pada usia dini akibat paparan polusi udara. Angka ini lebih tinggi ketimbang jumlah kematian akibat Covid-19 yang mencapai 161.916 orang hingga 20 Agustus 2023.

Menurut data Institute of Health Metrics and Evaluation (IHME) menyangkut Global Burden of Disease (2019), polusi udara menjadi penyebab kematian terbanyak kelima di Indonesia.

“Di Indonesia, faktor risiko kematian terbesar adalah tekanan darah tinggi, diikuti gula darah, merokok, obesitas, dan polusi udara di luar maupun di dalam ruangan,” kata Agus dalam dialog secara virtual, beberapa waktu lalu.

Menurut informasi dari platform IQAir, indeks polusi udara di Jakarta sempat mencapai kategori terburuk, yakni 193 pada Senin (7/8/2023). Angka konsentrasi partikulat PM 2,5 dalam udara di Jakarta mencapai 27 kali di atas standar aman yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Bagikan

BERITA TERKAIT

Tanpa Air Purifier, 8 Tanaman Ini Efektif Halau Polusi Udara

Tanpa Air Purifier, 8 Tanaman Ini Efektif Halau Polusi Udara

LIFESTYLE
Indonesia Dilanda Musim Panas, Waspadai Deretan Penyakit Berbahaya Ini

Indonesia Dilanda Musim Panas, Waspadai Deretan Penyakit Berbahaya Ini

LIFESTYLE
Polusi Udara Palembang Masuk Kategori Bahaya, Siswa Diminta Belajar di Rumah

Polusi Udara Palembang Masuk Kategori Bahaya, Siswa Diminta Belajar di Rumah

NUSANTARA
Pemprov Sebut 109 Gedung Tinggi di Jakarta Sudah Pasang Water Mist

Pemprov Sebut 109 Gedung Tinggi di Jakarta Sudah Pasang Water Mist

MEGAPOLITAN
Pasar Kendaraan Listrik Diyakini Tumbuh Pesat, e-Trans Dukung Bumi Bebas Polusi

Pasar Kendaraan Listrik Diyakini Tumbuh Pesat, e-Trans Dukung Bumi Bebas Polusi

OTOTEKNO
Waspada Dampak Polusi Udara bagi Wajah dan Pahami Cara Mencegahnya

Waspada Dampak Polusi Udara bagi Wajah dan Pahami Cara Mencegahnya

LIFESTYLE

BERITA TERKINI

SYL Hilang Kontak di Spanyol, KPK: Penyidikan Perkara Pasti Kami Selesaikan

NASIONAL 5 menit yang lalu
1069999

Fakta-fakta Wacana Penghapusan Pertalite oleh Pertamina

NASIONAL 13 menit yang lalu
1069998

Erick Thohir: Dana Pensiun BUMN Dirampok Oknum Biadab

EKONOMI 14 menit yang lalu
1069997

Deretan Artis yang Pernah Alami Pelecehan, Selain Nadin Amizah

LIFESTYLE 17 menit yang lalu
1069996

TikTok Shop Belum Punya Izin Berjualan atau Menjadi Loka Pasar

EKONOMI 26 menit yang lalu
1069994

Erick Thohir: 70% Dana Pensiun BUMN dalam Kondisi Sakit

NASIONAL 27 menit yang lalu
1069995

Brisia Jodie Ikut Geram Tanggapi Kontroversi Film Dokumenter Ice Cold: Murders, Coffee and Jessica Wongso

LIFESTYLE 28 menit yang lalu
1069993

5 Tips dan Trik Agar Tidak Boros di Akhir Bulan

LIFESTYLE 29 menit yang lalu
1069992

Cacar Air Kembali Marak, Jangan Anggap Remeh Bunda!

LIFESTYLE 31 menit yang lalu
1069991

Prediksi MU vs Galatasaray: Diperkuat Mason Mount, Setan Merah Percaya Diri

SPORT 33 menit yang lalu
1069990
Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT