Seoul - Samsung SDS menyatakan telah berhasil mengembangkan teknologi anti-peretasan yang akan meningkatkan sistem keamanan e-signature atau tanda tangan elektronik.
Teknologi anti-peretasan tersebut, dinyatakan dapat memblokir serangan melalui saluran samping atau side-channel, sebuah metode peretasan yang biasanya digunakan peretas untuk mencuri informasi pribadi dengan menganalisis sinyal dan konsumsi daya ketika mengaktifkan algoritma untuk tanda tangan elektrik dalam kartu kredit dan perangkat Internet of Things (IoT).
Melalui metode serangan side-channel ini, kalangan peretas dapat menggandakan kartu kredit melalui informasi yang dicuri dari tanda tangan elektronik.
Pihak perusahaan mengatakan, teknologi yang dikembangkan pihaknya mampu memblokir serangan seperti itu, dengan cara mengubah kunci enkripsi melalui algoritma milik Samsung SDS sendiri.
Teknologi ini disebutkan bakal memberikan terobosan baru bagi industri keamanan digital. Alasannya, tingkat permintaan untuk perangkat IoT yang sensitif informasi terus meningkat, sementara pasar tidak memiliki solusi yang dapat memblokir serangan dengan metode saluran samping.
Sumber: Yonhap