Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Erick Thohir menilai kekayaan budaya Indonesia berpotensi untuk dikembangkan dan dimodifikasi sehingga menjadi sajian sekaligus tontonan yang sesuai dengan kekinian dan tuntutan zaman.
Untuk itulah, Erick yang juga Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu mengajak generasi milenial untuk mengembangkan industri pop kultur khas Indonesia. Bidang ini diyakini potensial menghasilkan pendapatan bagi Tanah Air di masa depan. Dengan mencontoh apa yang dilakukan Korea melalui pop culture yang mampu menembus dunia, maka keragaman budaya Indonesia pun bisa dikembangkan menjadi sebuah entitas pop kultur baru dan berbeda.
“Untuk itulah kreativitas dan inovasi dalam memanfaatkan kemajuan teknologi harus menjadi tantangan generasi muda negeri ini agar mengembangkan pop kultur khas Indonesia,” kata Erick dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (15/12).
Hal tersebut ia sampaikan pada acara “Ngobrol Bareng dengan Erick Thohir” bersama Relawan Kita Satu. Acara rutin yang dihadiri generasi muda, kalangan milenial, dan para influencer itu digelar untuk mendiskusikan sekaligus menggali ide-ide kreatif dan inovatif untuk berperan dalam membangun Indonesia melalui pengembangan sektor ekonomi kreatif.
Dilatarbelakangi semakin berkembangnya e-sports dan ragam game online saat ini, Erick menilai sudah waktunya generasi muda Indonesia tak hanya piawai dalam memainkan. Tapi harus juga mampu menciptakan dan ikut aktif dalam platform baru di industri olahraga ini. Diketahui bahwa e-sports dipertandingkan secara resmi di Olimpiade Tokyo 2020.
“Saat ada turnamen e-sports di BSD, saya menemani anak saya nonton. Ternyata peminatnya luar biasa. Tetapi games yang dilombakan masih produksi luar negeri, Jepang, Korea atau Tiongkok," ujar dia.
Oleh sebab, kata Erick, ia menantang para milenial untuk menciptakan games online dengan konten Indonesia.
“Janganlah kita menjadi pasar terus, tetapi harus hijrah menjadi produsen. Dibandingkan Korea yang sukses dengan pop culture-nya, kita bisa jauh lebih berhasil karena kekayaan budaya kita lebih beraneka ragam,” tambahnya.
Erick juga mengingatkan, bahwa di masa depan, Indonesia harus menjadi negara pop culture yang punya andil dalam memberi pemasukan negara lebih banyak.
"Jika mengandalkan hasil bumi, tentu semakin lama akan habis. Tetapi jika dari pop kultur tidak akan habis, bahkan terus berkembang berkat kekayaan kultural atau seni budaya yang dimiliki Indonesia,” tutup Ketua Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) itu.
Sumber: Suara Pembaruan