Teknologi AI Bisa Terjemahkan Makna Tangisan Bayi

Penulis: Unggul Wirawan | Editor: WIR
Sabtu, 8 Juni 2019 | 21:23 WIB
Bayi-bayi menangis saat acara
Bayi-bayi menangis saat acara "Baby-cry Sumo" di Kuil Irugi, Tokyo, Jepang pada 20 September 2015. Orang tua Jepang percaya bahwa pegulat sumo dapat membantu para bayi menjerit keinginannya untuk tumbuh dengan kesehatan yang baik. (AFP/Getty Images / KAZUHIRO NOGI )

Illinois, Beritasatu.com- Para orang tua tak perlu lagi kebingungan memaknai tangis bayi. Kini teknologi Artificial Intelligent (AI) atau kecerdasan buatan bisa dimanfaatkan untuk memaknai tangisan bayi.

Seperti dilaporkan RT, Kamis (6/6), satu tim peneliti di Illinois, Amerika Serikat (AS) mengklaim telah menciptakan Holy Grail untuk orang tua, perawat dan dokter anak: alat yang dapat menguraikan pembicaraan bayi atau, lebih khusus lagi, tangisan mereka.

Orang tua baru sering kehilangan akal saat mencoba mencari tahu apakah bayi mereka sakit, lelah, lapar, membutuhkan pelukan, atau mungkin sesuatu yang lebih serius.

Untungnya, tim peneliti AS telah mengembangkan metode kecerdasan buatan baru yang dapat membedakan tangisan bayi satu sama lain, serta membedakan tangisan bayi kritis dan non-kritis satu sama lain, misalkan: apakah anak dalam kesulitan atau hanya sekadar lapar.

Dengan menggunakan algoritma bahasa tangis eksklusif, berdasarkan pada pengenalan suara otomatis, para peneliti dapat mendeteksi pola tersembunyi dalam tangisan bayi. Peneliti menggunakan teknik penginderaan terkompresi yang merekonstruksi sinyal tangis mentah awal berdasarkan input data yang langka.

Teknologi ini sangat berguna untuk menganalisis tangisan bayi, terutama di lingkungan yang bising, di mana mereka paling mungkin diambil data tangisnya yaitu bangsal menyusui, rumah sakit bersalin, atau di lingkungan rumah yang kacau.

Algoritma dapat mengklasifikasikan dan mencatat berbagai fitur tangisan yang kemudian memberikan wawasan mengapa bayi menangis dan betapa mendesaknya situasi mereka, sehingga memberi informasi penting untuk orang tua dan petugas kesehatan.

“Seperti bahasa khusus, ada banyak informasi yang berhubungan dengan kesehatan dalam berbagai suara tangisan. Perbedaan antara sinyal suara sebenarnya membawa informasi,” papar Lichuan Liu dari Laboratorium Pemrosesan Sinyal Digital di Illinois yang melakukan penelitian.



Sumber: Suara Pembaruan

Bagikan

BERITA TERKAIT

Tiongkok Siap Jalin Kerja Sama Ekonomi dengan Amerika asal Saling Menguntungkan

Tiongkok Siap Jalin Kerja Sama Ekonomi dengan Amerika asal Saling Menguntungkan

INTERNASIONAL
Waspada Gelombang Infeksi Baru, Biden Minta Warga AS Suntik Booster Covid-19

Waspada Gelombang Infeksi Baru, Biden Minta Warga AS Suntik Booster Covid-19

INTERNASIONAL
AS Terus Lobi Arab Saudi terkait Normalisasi dengan Israel

AS Terus Lobi Arab Saudi terkait Normalisasi dengan Israel

INTERNASIONAL

BERITA TERKINI

Cerita Megawati Dilarang Kuliah karena Anak Soekarno

NASIONAL 18 menit yang lalu
1069657

Indekos Diduga Lokasi Prostitusi, Satpol PP Baru Cek Perizinan setelah Digerebek Emak-emak

NUSANTARA 23 menit yang lalu
1069656

Gara-gara Lihat Festival Layang-layang, Bocah di Ponorogo Nyaris Kehilangan Mata

NUSANTARA 24 menit yang lalu
1069655

Asian Games 2022: Jonatan dan Ginting Dituntut Rileks, Rehan/Lisa Harus Pede

SPORT 44 menit yang lalu
1069654

Video Unboxing Google Pixel 8 Pro Bocor, Begini Desainnya

OTOTEKNO 1 jam yang lalu
1069653

Marshanda Umumkan Sembuh dari Tumor Payudara

LIFESTYLE 1 jam yang lalu
1069652

Megawati soal Hidup Sehat: Saya Setiap Hari Makan Umbi, Jagung, dan Pisang

NASIONAL 1 jam yang lalu
1069651

Hasil MotoGP Jepang: Diwarnai Hujan Deras, Jorge Martin Juara di Motegi

SPORT 2 jam yang lalu
1069650

Puluhan Emak-emak Segel Indekos Diduga sebagai Lokasi Prostitusi

NUSANTARA 2 jam yang lalu
1069649

Dirilis Bulan Ini, Simak Bocoran Spesifikasi Huawei Nova 11 SE

OTOTEKNO 2 jam yang lalu
1069648
Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon