Bogor, Beritasatu.com - Hadirnya kecerdasan buatan atau dalam bahasa kerennya disebut artificial intelligence (AI) diyakini berpotensi mempermudah dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Hal tersebut bahkan sempat diamini oleh Presiden Joko Widodo yang berencana mewacanakan mengganti eselon 3 dan 4 dengan AI.
Pelaksana tugas Direktur Kawasan Science Techno Park dan Lembaga Penunjang Lainnya Kementerian Riset Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kemal Prihatman berpandangan, AI memang bisa digunakan di banyak bidang. Misalnya saja smart home yang tidak sekadar robot. AI pada smart home itu digerakkan oleh otak komputer yang tidak hanya dimaknai sekadar robot.
Begitu pula dengan wacana pergantian eselon 3 dan 4 dengan AI, bisa dimaknai layanan administrasi dan publik dikerjakan berbasis teknologi. Sentuhan tenaga manusia menjadi minim, tetapi kualitas pelayanan akan cepat dan lebih mudah.
"Era itu bisa jadi terbayangkan, ketika saya meninggalkan rumah, listrik bisa mati sendiri, pintu terkunci sendiri. Bahkan ketika ada tamu yang mencurigakan, alarm akan berbunyi,” katanya di sela-sela temu media Forum Wartawan Iptek dan Inovasi di Bogor, Jumat (6/12/2019) malam.
Kemal juga mencontohkan, dalam perizinan satu atap, pengurusan izin bisa dilakukan hanya dalam satu hari. Layanan lain seperti pembuatan kartu tanda penduduk juga akan lebih mudah. Data yang terhubung dengan big data memastikan pembuatan identitas lebih valid.
"Kemampuan AI di Indonesia sesungguhnya sudah mulai berkembang, tetapi penggunanya belum banyak,” ucapnya.
Secara terpisah, Deputi Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Eniya Listiani Dewi berpandangan senada, bahwa AI bisa meningkatkan kualitas hidup manusia.
"AI tentu meningkatkan kualitas hidup manusia. Intinya memudahkan kehidupan masyarakat,” kata Eniya saat dihubungi Beritasatu.com, Sabtu (7/12/2019).
Terkait pergantian eselon 3 dan 4 dengan AI, Eniya berpandangan, eselon 3 dan 4 merupakan pejabat administrasi. Kecuali eselon 3 yang menjadi kepala balai, punya wewenang mengurus unit teknis seperti untuk balai pengujian yang punya tugas dalam layanan teknologi. Untuk eselon 3 dan 4 di unit nonsatuan kerja porsinya sebagai administrator.
“AI bisa menggantikan semua pemberkasan administrasi dengan aplikasi,” imbuhnya.
Penghargaan Inovasi
Berkaca pada AI, mendatang dalam Innovator Award yang akan diadakan BPPT Senin (9/12/2019), salah satu nominator kuat adalah inovator AI. Start up nominator AI, ditambahkan Eniya menampilkan bagaimana data pengolahan dari CCTV untuk digandeng dengan face recognition, dan biometrik algoritma untuk tahu mobil yang lewat sudah bayar pajak atau belum, pemiliknya siapa dan yang bagaimana karakternya.
Terakhir, dikatakan Eniya, inovasi teknologi AI ini bisa membuka bisnis baru sekaligus menilai karakter orang dan kendaraan yang lewat. AI juga bisa dikawinkan dengan robot. Faktanya, robot bisa berperan dalam kehidupan sehari-hari seperti membersihkan rumah.
Sumber: Suara Pembaruan