Jakarta, Beritasatu.com- Situasi pandemi semua mendorng industri termasuk perbankan mempercepat transformasi digital ke level selanjutnya. Tren ini menimbulkan tantangan baru bagi perbankan untuk memenuhi kebutuhan jaringan dalam meningkatkan kapasitas, keandalan dan keamanan sejalan pertumbuhan transaksi digital. Guna mengoptimalkan pemanfaatan bandwidth untuk menjamin peningkatan layanan kepada nasabah, bank disarankan meningkatkan infrastruktur jaringan dengan mengimplementasikan Intelligent IP Network atau jaringan berbasis kecerdasan.
PT Anabatic Digital Raya subholding PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) bekerja sama dengan Huawei Indonesia menawarkan solusi infrastruktur jaringan komprehensif. “Di tengah situasi pandemi perbankan harus gesit, inovatif, dan fokus dalam meningkatkan layanan kepada nasabahnya melalui implementasi solusi infrastruktur jaringan," kata Presiden Direktur PT Anabatic Digital Raya, Nugraha Santosa dalam keterangan tertulisnya Kamis (12/11/2020).
Dia menjelaskan infrastuktur jaringan intelligent IP memiliki rangkaian lengkap generasi mendatang dengan kemampuan kecerdasan buatan (articial intelegent/AI). Infrastruktur ini ada empat engine yaitu airEngine (WiFi generasi ke-6), cloudEngine (jaringan data center dan campus LAN), netEngine (cloudWAN router), dan hiSecEngine (solusi keamanan jaringan yang mendukung cloud).
Selain itu solusi infrastruktur jaringan dari Huawei memiliki super capacity, intelligent experience dan autonomous driving yang dapat meningkatkan bandwidth secara fleksibel dan efisien. Ini membuat pengalaman pengguna yang lebih baik dalam menikmati berbagai layanan (di lingkungan kantor, produksi, maupun area data center) pada satu jaringan fisik.
Menurut Nugraha, perbankan harus memanfaatkan solusi berkinerja tinggi yang cepat beradaptasi dengan permintaan pelanggan dan pasar. "PT Anabatic Digital Raya memiliki banyak pengalaman dalam implementasi solusi infrastruktur jaringan di berbagai Bank BUKU 3 dan 4," kata dia.
CEO Huawei Indonesia Enterprise Business Group, Roger Zhang mengatakan dalam event Indonesia Huawei Connect 2020 bahwa transformasi digital di dalam jaringan hanya masalah waktu saja. Memiliki infrastruktur jaringan kuat penting untuk memastikan bahwa perusahaan bisa mendapatkan manfaat di setiap lini bisnis untuk menyambut teknologi disruptive seperti IoT, VR/AR, multi-cloud dan kecerdasan buatan. "Beberapa dari Bank BUKU 3 dan BUKU 4 di Indonesia telah mempercayakan Huawei sebagai provider teknologi untuk jaringan data center maupun jaringan campus LAN," kata dia.
Selain menghemat biaya operasional dan berkualitas, infrastruktur jaringan Huawei solusi kebutuhan bandwidth bank serta visibilitas jaringan yang memiliki cakupan besar yang dapat mengintegrasikan seluruh kantor cabang.
Menurut Huawei Global Industry Vision (GIV), pada tahun 2025 diprediksi ada 100 miliar koneksi dan 6,2 miliar orang akan memiliki akses ke internet. Selain itu, 85% aplikasi perusahaan akan berbasis cloud.
Sumber: BeritaSatu.com