Lembaga Keuangan Perlu Fokus ke People Centric

Penulis: Happy Amanda Amalia | Editor: PYA
Senin, 22 November 2021 | 15:13 WIB
PT. VADS Indonesia bekerja sama dengan Genesys mengadakan acara FSI Webinar 2021 dengan tema: Approaching The Society 5.0: Understanding the Technology to Maximize the Customer Service Role in Financial Service Industry. Kegiatan webinar tahunan PT. VADS Indonesia bertujuan saling berbagi pengetahuan dan strategi bagaimana meningkatkan pelayanan pelanggan dengan memanfaatkan teknologi terutama pada sektor industri keuangan.
PT. VADS Indonesia bekerja sama dengan Genesys mengadakan acara FSI Webinar 2021 dengan tema: Approaching The Society 5.0: Understanding the Technology to Maximize the Customer Service Role in Financial Service Industry. Kegiatan webinar tahunan PT. VADS Indonesia bertujuan saling berbagi pengetahuan dan strategi bagaimana meningkatkan pelayanan pelanggan dengan memanfaatkan teknologi terutama pada sektor industri keuangan. (Istimewa)

Jakarta, Beritasatu.com – Industri jasa keuangan disebut sedang menyaksikan perubahan paradigma dan disrupsi signifikan guna memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang. Untuk memenuhi harapan, perusahaan perlu mengevaluasi kembali strategi transformasinya dan memodernisasi dengan cepat.

Dalam melakukan hal itu, perusahaan perlu mengadopsi pendekatan people centric yang dibangun di atas prinsip-prinsip inti empati dan memberikan Experience as a Service yang membantu brand untuk memberikan customer experience (CX) tanpa gesekan dan terhubung, yang pada akhirnya menghasilkan kepercayaan dan loyalitas konsumen.

Demikian diungkapkan oleh Director & Head of Financial Services untuk Genesys Asia Pacific (APAC), Albert Tay pada acara VADS Indonesia FSI Webinar 2021 “Approaching The Society 5.0: Understanding the Technology to Maximize the Customer Service Role in Financial Service Industry”.

Selain menghadirkan Albert, acara tersebut juga menampilkan dua pembicara kompeten lain dari regulator dan industri keuangan dan pelayanan konsumen yang merupakan klien dari PT. VADS Indonesia yaitu Direktur Keamanan Siber dan Sandi Industri, Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia, Intan Rahayu dan Senior Vice President Center of Digital Bank Central Asia (BCA), Reni Septiana.

Dalam webinar itu, Intan memberikan pemaparan mengenai revolusi industri 5.0 dan juga transformasi digital di Indonesia. Ia juga menjelaskan mengenai tren serangan siber yang terjadi di Indonesia, yaitu Serangan Ransomware (Malware yang meminta tebusan) dan Denial of Service. Fokus pada materi ini adalah terkait dengan standar keamanan siber industri dan juga aspek keamanan informasi yang harus diperhatikan seperti kebijakan dan tata kelola, identifikasi aset kritikal, peningkatan kapabilitas, keamanan teknologi, kesiapsiagaan insiden, dan juga tata pamong.

Sedangkan Reni menjelaskan mengenai bagaimana transformasi yang dilakukan oleh PT Bank Central Asia dalam meningkatkan layanan pelanggannya. Berbagai channel yang dapat digunakan oleh konsumen Bank BCA untuk menghubungi HaloBCA baik secara tradisional maupun melalui channel digital seperti WhatsApp, aplikasi HaloBCA, email, Twitter, dan juga chat atau telepon dengan customer service sehingga konsumen dengan mudah mendapatkan layanan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

“Dalam Reimagining Society 5.0, lembaga keuangan perlu memiliki fokus digital yang cekatan dalam membangun dialog yang lebih interaktif dan memanfaatkan teknologi serta mitra ekosistem yang kaya, untuk memberikan interaksi yang lebih empatik dan personal. Untuk itu, setiap pelanggan perlu diperlakukan lebih dari sekadar klien menjadi individu dengan preferensi unik. Di Genesys, Experience-as-a-Service adalah northern star kami yang memandu kami untuk memenuhi komitmen menjadi vendor strategis, mitra, dan perusahaan pilihan,” ujar Albert dalam siaran pers, Senin (22/11).

Sementara itu Chief Marketing Officer PT VADS Indonesia, Deddy Hermansyah mengungkapkan bagaimana PT VADS Indonesia menjawab tantangan terhadap new society 5.0 – di mana society ini merupakan super smart society. Menurut dia, Internet of Thing (IoT) akan menghubungkan semua orang dengan mesin juga kecerdasan buatan serta semua ketersediaan ilmu pengetahuan dan informasi akan terbuka, sehingga bakal melahirkan nilai-nilai baru, memperbesar kemungkinan keterbukaan manusia mengembangkan melalui robot, mobil tanpa kemudi, kecerdasan buatan, proses automasi untuk membantu memudahkan kemampuan dan juga perilaku secara fisik.

“Untuk menjawab tantangan dalam penerapan keamanan digital dan serangan siber, kami menerapkan sistem manajemen keamanan, keamanan informasi, keamanan layanan, fraud monitoring, dan perlindungan data pribadi (data pelanggan), PCI DSS, dan Blockchain Secure Authentication (BSA), layanan blockchain yang memiliki kelebihan teknologi tingkat lanjut karena menggunakan teknologi blockchain, passwordless, handal untuk menghindari brute force attack, hemat biaya karena tanpa biaya tambahan untuk OTP (biaya SMS dapat dihilangkan). PT VADS juga memberikan free POC BSA untuk perusahaan-perusahaan industri finansial yang dapat diakses pada link https://bit/ly/bsa-poc,” kata Deddy.

Dia menambahkan, PT VADS terus mengembangkan dan bertransformasi untuk mendukung serta menjawab kehidupan yang baru dan industri baru yang disebutkan di atas. Dengan mengembangkan digitalization dan digitization terhadap layanan digital, pengembangan kapasitas SDM, teknologi, dan infrastruktur untuk mengidentifikasikan pemenuhan layanan digital dan mengintegrasi tranformasi digital secara penuh.

“Khusus di vertikal finansial sektor perbankan, PT VADS Indonesia tidak hanya membantu transformasi tradisional bank ke digital bank dengan solusi layanan Internet of Things, digital branches, omnichannel, analitik (structured and unstructured data), customer centricity, dan service excellent sebagai nilai tambah dan memberikan solusi keamanan yang sesuai dengan standar keamanan ISO 27001:2013 dan tersertifikasi PCI DSS,” katanya.

Sebagai informasi, PT VADS telah dipercaya oleh beberapa instansi, bank, asuransi, dan fintech di Indonesia di antaranya adalah Kementerian Keuangan, Bank BCA, Bank BTN, Bank OCBC NISP, Bank Commonwealth, Honest Bank, FWD, CAR, Shopee Pay, Zipmex, Ajaib, Bukukas, dan sebagainya.

“Kepercayaan ini terus kami jaga dengan memberikan tambahan value dan peningkatan layanan secara efektif, efisien, empati, dan responsif kepada setiap klien strategis PT VADS karena kami menyadari bahwa PT VADS ada dan besar sampai saat ini karena banyaknya klien yang percaya dan klien baru yang bekerja sama dengan PT VADS. Hal ini yang tidak memberhentikan kami untuk terus lebih berinovasi, fleksibel, dan agile dalam mengembangkan solusi-solusi digital baru sebagai service provider antara lain smart banking, smart city, smart retail, dan smart services lainnya,” tambah Deddy Hermansyah.



Sumber: BeritaSatu.com

Bagikan

BERITA TERKINI

Hasil Manchester United vs Galatasaray, 10 Pemain Setan Merah Takluk

SPORT 21 menit yang lalu
1070060

Kendall Jenner Akui Enggan Memiliki Keturunan

LIFESTYLE 48 menit yang lalu
1070032

Kuasa Hukum: Selama Dipenjara, Ammar Zoni Rugi Ratusan Juta

LIFESTYLE 53 menit yang lalu
1070045

Bursa Eropa Anjlok karena Imbal Hasil Obligasi AS ke Level Tertinggi dalam 16 Tahun

EKONOMI 55 menit yang lalu
1070059

Siswa Korban Perundungan di Cilacap Diperbolehkan Pulang dari Rumah Sakit

NUSANTARA 1 jam yang lalu
1070052

Benarkah Susu Steril Bisa Bersihkan Paru-paru? Ini Faktanya!

LIFESTYLE 2 jam yang lalu
1070036

Marshanda Akui Utang untuk Sembuhkan Penyakit

LIFESTYLE 3 jam yang lalu
1070033

Begini Cara Mudah Tentukan Jenis Suncsreen Untuk Anak Selama Musim Panas

LIFESTYLE 4 jam yang lalu
1070031

Ini Beberapa Faktor yang Bisa Menjadi Penyebab Mati Batang Otak

LIFESTYLE 5 jam yang lalu
1070030

Keputihan Berkepanjangan, Waspada Kanker Serviks!

LIFESTYLE 6 jam yang lalu
1070021
Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon