Jakarta, Beritasatu.com - Perusahaan harus memiliki strategi bisnis yang tepat untuk bertahan dan mendulang keuntungan pada tahun ini, di tengah pandemi covid-19 yang belum diketahui kapan akan berakhir.
"Untuk perusahaan yang ingin menciptakan masa depan organisasi berbasis teknologi pada tahun 2022 dan seterusnya, ada lima prioritas utama bisnis yang perlu mereka pertimbangkan untuk meraih kesuksesan," kata Managing Director Oracle Indonesia, Davian Omas daam acara diskusi Oracle Indonesia bersama media, di Jakarta, Kamis (20/1/2022).
1. Transformasi dan Investasi Cloud
Pemimpin perusahaan akan menuntut transformasi sejati dari investasi cloud mereka. Menurut statistik, organisasi di seluruh dunia akan menghabiskan US$ 1,78 triliun untuk cloud dan inisiatif transformasi digital lainnya di tahun 2022.
"Pertanyaannya adalah, apakah perusahaan dan pemerintah berinvestasi untuk benar-benar berubah, atau apakah mereka hanya menerapkan polesan digital pada bisnis mereka seperti biasa," kata Davian.
Pergeseran ke komputasi awan atau cloud, termasuk teknologi otonom itu sangat penting. Di sektor swasta, sudah ada satu atau lebih digital cloud-centric di setiap industri, baik itu ritel, media, hiburan, perjalanan, pendidikan, logistik, layanan keuangan, perawatan kesehatan, elektronik konsumen, atau transportasi.
Salah satu contohnya adalah Singtel, salah satu grup komunikasi terkemuka di Asia, yang bermitra dengan unicorn digital Grab untuk menawarkan layanan perbankan kepada pelanggan ritel dan korporat di Singapura. "Ke depannya, kita akan lebih sering melihat lebih banyak kemitraan digital yang tidak konvensional di berbagai sektor," tandas Davian.
Selain itu, sudah jelas bahwa cloud adalah fasilitator bisnis berbasis data, yang menghadirkan kecerdasan buatan dan mengadakan pembelajaran mesin atau machine learning dengan hanya menggunakan ujung jari namun dapat membawa perubahan signifikan pada bisnis.
2. Machine Learning dan Artifical Inteligent
Machine Learning (ML) dan Artifical Inteligent akan menjadi kompetensi inti bagi perusahaan digital terkemuka. Besarnya data yang ada saat ini, perusahaan terus tenggelam dalam data, algoritma ML dan AI.
Sementara, di lain sisi menjadi penyelamat, membantu perusahaan menganalisa dan terus mengambil pelajaran dari data tersebut untuk meningkatkan pengambilan keputusan serta menginformasikan berbagai tindakan selanjutnya.
Meskipun demikian, sebagian besar perusahaan masih bereksperimen dengan ML dan AI. "Adapun yang menjadi masalahnya adalah menemukan keterampilan yang diperlukan," jelas Davian.
Halaman: 123selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com