Dua Tentara AS Terbunuh di Markas di Afghanistan

Penulis: B1
Jumat, 2 Maret 2012 | 12:15 WIB
Dua tentara AS terbunuh di Afghanistan berkaitan dengan insiden pembakaran Al Quran.
Dua tentara AS terbunuh di Afghanistan berkaitan dengan insiden pembakaran Al Quran. (france24)
Serangan yang masih berkaitan dengan insiden pembakaran Quran.

Dua tentara Amerika Serikat tertembak dan terbunuh pada Kamis (1/3) melibatkan setidaknya seorang Afghanistan yang diyakini sebagai tentara dan seorang warga sipil.

Petugas dari Barat dan Afghanistan mengatakan insiden kedua yang terjadi dalam seminggu itu memunculkan keraguan terhadap kemampuan petugas keamanan di Afghanistan.

Pembunuhan di sebuah markas di Kandahar yang terletak di kawasan selatan Afghanistan ini datang setelah dua petugas senior AS ditembak di Kementerian Dalam Negeri Afghanistan pada Sabtu (25/2).

Setidaknya lima tentara NATO telah terbunuh oleh pasukan keamanan Afghanistan sejak persitiwa pembakaran salinan Al Quran tanpa sengaja di sebuah markas NATO pada bulan lalu yang memunculkan serangkaian kemarahan dan protes dari warga Afghanistan.

Pihak petugas dari Barat dan Afghanistan pada mulanya mengatakan bahwa serangan itu dilakukan seorang lelaki dengan berseragam militer Afghanistan dan orang kedua memakai pakaian sipil.

Namun Pentagon kemudian mengatakan bahwa tampaknya tiga orang Afghanistan terlibat, termasuk dua petugas yang terbunuh oleh anggota International Security Assistance dan seorang warga sipil yang tampaknya pernah menjadi instruktur di markas itu. Belum jelas benar apakah warga sipil itu berhasil lolos atau tidak.

Sekretaris Pers Pentagon, George Little mengatakan motif dari serangan itu belum jelas. Sekitar 70 anggota NATO terbunuh dalam 42 serangan sejak Mei 2007 hingga akhir Januari tahun ini.

Beberapa insiden-insiden ini telah dilakukan oleh pasukan keamanan Afghanistan yang bereaksi terhadap pembakaran Quran, beberapa karena keluhan pribadi, dan yang lainnya dilakukan oleh pemberontakan Taliban.

NATO dengan segera bergerak menarik seluruh staf penasihatnya dari kementerian Afghanistan di Kabul. Inggris, Jerman, dan Kanada kemudian menarik konsultan mereka.

Beberapa staf NATO telah diizinkan untuk kembali ke kementerian, kata Brigadir Jenderal Carsten Jacobson, juru bicara International Security Assistance Force NATO.

Bagikan

BERITA TERKINI

Hasil Pertandingan Liga Champions: Duo Inggris Arsenal-MU Keok, Madrid-Bayern Menang Tandang

SPORT 7 menit yang lalu
1070065

Bulu Tangkis Asian Games: Lawan Unggulan 4 di 16 Besar, Apriyani/Fadia Siap Main Capek

SPORT 10 menit yang lalu
1070038

Hasil Copenhagen vs Bayern Munchen 1-2, Die Roten Susah Payah Taklukkan Tuan Rumah

SPORT 27 menit yang lalu
1070064

Debat soal Harta, Anak Tega Tusuk Ayah Kandung di Depok

MEGAPOLITAN 27 menit yang lalu
1070054

Hasil Napoli vs Real Madrid 2-3, Jude Bellingham Gemilang bak Maradona

SPORT 29 menit yang lalu
1070063

Ini 10 Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes per Oktober 2023

EKONOMI 30 menit yang lalu
1070062

2025, Pemerintah Targetkan Sampah Plastik di Laut Berkurang 70 Persen

NASIONAL 38 menit yang lalu
1070048

Dow Jones Ambles karena Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga the Fed

EKONOMI 1 jam yang lalu
1070061

Hasil Manchester United vs Galatasaray, 10 Pemain Setan Merah Takluk

SPORT 1 jam yang lalu
1070060

Kendall Jenner Akui Enggan Memiliki Keturunan

LIFESTYLE 2 jam yang lalu
1070032
Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon