Dua Tentara AS Terbunuh di Markas di Afghanistan

Dua tentara AS terbunuh di Afghanistan berkaitan dengan insiden pembakaran Al Quran. (france24)
Serangan yang masih berkaitan dengan insiden pembakaran Quran.
Dua tentara Amerika Serikat tertembak dan terbunuh pada Kamis (1/3) melibatkan setidaknya seorang Afghanistan yang diyakini sebagai tentara dan seorang warga sipil.
Petugas dari Barat dan Afghanistan mengatakan insiden kedua yang terjadi dalam seminggu itu memunculkan keraguan terhadap kemampuan petugas keamanan di Afghanistan.
Pembunuhan di sebuah markas di Kandahar yang terletak di kawasan selatan Afghanistan ini datang setelah dua petugas senior AS ditembak di Kementerian Dalam Negeri Afghanistan pada Sabtu (25/2).
Setidaknya lima tentara NATO telah terbunuh oleh pasukan keamanan Afghanistan sejak persitiwa pembakaran salinan Al Quran tanpa sengaja di sebuah markas NATO pada bulan lalu yang memunculkan serangkaian kemarahan dan protes dari warga Afghanistan.
Pihak petugas dari Barat dan Afghanistan pada mulanya mengatakan bahwa serangan itu dilakukan seorang lelaki dengan berseragam militer Afghanistan dan orang kedua memakai pakaian sipil.
Namun Pentagon kemudian mengatakan bahwa tampaknya tiga orang Afghanistan terlibat, termasuk dua petugas yang terbunuh oleh anggota International Security Assistance dan seorang warga sipil yang tampaknya pernah menjadi instruktur di markas itu. Belum jelas benar apakah warga sipil itu berhasil lolos atau tidak.
Sekretaris Pers Pentagon, George Little mengatakan motif dari serangan itu belum jelas. Sekitar 70 anggota NATO terbunuh dalam 42 serangan sejak Mei 2007 hingga akhir Januari tahun ini.
Beberapa insiden-insiden ini telah dilakukan oleh pasukan keamanan Afghanistan yang bereaksi terhadap pembakaran Quran, beberapa karena keluhan pribadi, dan yang lainnya dilakukan oleh pemberontakan Taliban.
NATO dengan segera bergerak menarik seluruh staf penasihatnya dari kementerian Afghanistan di Kabul. Inggris, Jerman, dan Kanada kemudian menarik konsultan mereka.
Beberapa staf NATO telah diizinkan untuk kembali ke kementerian, kata Brigadir Jenderal Carsten Jacobson, juru bicara International Security Assistance Force NATO.
Dua tentara Amerika Serikat tertembak dan terbunuh pada Kamis (1/3) melibatkan setidaknya seorang Afghanistan yang diyakini sebagai tentara dan seorang warga sipil.
Petugas dari Barat dan Afghanistan mengatakan insiden kedua yang terjadi dalam seminggu itu memunculkan keraguan terhadap kemampuan petugas keamanan di Afghanistan.
Pembunuhan di sebuah markas di Kandahar yang terletak di kawasan selatan Afghanistan ini datang setelah dua petugas senior AS ditembak di Kementerian Dalam Negeri Afghanistan pada Sabtu (25/2).
Setidaknya lima tentara NATO telah terbunuh oleh pasukan keamanan Afghanistan sejak persitiwa pembakaran salinan Al Quran tanpa sengaja di sebuah markas NATO pada bulan lalu yang memunculkan serangkaian kemarahan dan protes dari warga Afghanistan.
Pihak petugas dari Barat dan Afghanistan pada mulanya mengatakan bahwa serangan itu dilakukan seorang lelaki dengan berseragam militer Afghanistan dan orang kedua memakai pakaian sipil.
Namun Pentagon kemudian mengatakan bahwa tampaknya tiga orang Afghanistan terlibat, termasuk dua petugas yang terbunuh oleh anggota International Security Assistance dan seorang warga sipil yang tampaknya pernah menjadi instruktur di markas itu. Belum jelas benar apakah warga sipil itu berhasil lolos atau tidak.
Sekretaris Pers Pentagon, George Little mengatakan motif dari serangan itu belum jelas. Sekitar 70 anggota NATO terbunuh dalam 42 serangan sejak Mei 2007 hingga akhir Januari tahun ini.
Beberapa insiden-insiden ini telah dilakukan oleh pasukan keamanan Afghanistan yang bereaksi terhadap pembakaran Quran, beberapa karena keluhan pribadi, dan yang lainnya dilakukan oleh pemberontakan Taliban.
NATO dengan segera bergerak menarik seluruh staf penasihatnya dari kementerian Afghanistan di Kabul. Inggris, Jerman, dan Kanada kemudian menarik konsultan mereka.
Beberapa staf NATO telah diizinkan untuk kembali ke kementerian, kata Brigadir Jenderal Carsten Jacobson, juru bicara International Security Assistance Force NATO.
Bagikan
BERITA TERKINI
Hasil Pertandingan Liga Champions: Duo Inggris Arsenal-MU Keok, Madrid-Bayern Menang Tandang
SPORT
7 menit yang lalu
1070065
Bulu Tangkis Asian Games: Lawan Unggulan 4 di 16 Besar, Apriyani/Fadia Siap Main Capek
SPORT
10 menit yang lalu
1070038
Hasil Copenhagen vs Bayern Munchen 1-2, Die Roten Susah Payah Taklukkan Tuan Rumah
SPORT
27 menit yang lalu
1070064
1070054
1070063
1070062
1070048
1070061
1070060
1070032
ARTIKEL TERPOPULER
4
Gus Yaqut Heran, Ajak Publik Memilih secara Rasional Dianggap Kesalahan
BERSATU KAWAL PEMILU
5
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin