London - Pihak Otoritas Penerbangan Sipil (Civil Aviation Authority/CAA) di Inggris menyatakan, maskapai penerbangan murah Monarch Airlines telah menghentikan operasinya dan semua penerbangan telah dibatalkan. Akibatnya, sekitar 110.000 penumpang terancam gagal terbang dan 300.000 pemesan tiket terpaksa dibatalkan.
"Dengan sangat menyesal, kami ingin mengumumkan Monarch Airlines telah menghentikan semua penerbangan dan operasinya," kata pihak CAA melalui pengumuman di laman Twitter, Senin (2/10) waktu setempat.
Pihak CAA sendiri menyatakan, penghentian operasi maskapai ini merupakan yang terbesar dalam bisnis layanan penerbangan di Eropa. "Ini adalah bentuk kegagalan perusahaan maskapai Inggris terbesar yang pernah ada," tambah pihak CAA.
Persaingan sengit dalam sektor penerbangan murah dipercaya memberikan tekanan yang berat terhadap operasional perusahaan penerbangan di Benua Biru.
Kondisi ini, telah memaksa sejumlah maskapai lainnya seperti Air Berlin dan Alitalia, mengajukan permohonan kebangkrutan atau berusaha melakukan merger dengan perusahaan lainnya.
Terkait dengan penghentian operasional Monarch Airlines, pemerintah Inggris telah meminta CAA untuk menyiapkan lebih dari 30 pesawat yang akan digunakan untuk membantu proses pemulangan penumpang yang saat ini berada di luar negeri.
Sumber: AFP, CNA