Washington - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, bersumpah akan melakukan langkah apapun untuk mengalahkan atau menghabisi kelompok militan Taliban di Afghanistan. Trump juga menolak ide perundingan damai dengan kelompok militan tersebut.
Pernyataan itu, disampaikan Trump dalam pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Gedung Putih, Washington, Senin (29/1). Pertemuan itu dilakukan untuk menyikapi serangkaian serangan mematikan di Afghanistan yang dilakukan Taliban, akhir-akhir ini.
"Kami akan mendiskusikan langkah apa lagi yang bisa dilakukan untuk mengalahkan Taliban," kata Trump saat jamuan makan siang bersama anggota Dewan Keamanan PBB, Senin.
Dia mengecam kelompok militan itu atas serangkaian pembantaian yang terjadi di Kabul, Afghanistan, akhir-akhir ini. Trump menilai hal itu, menunjukkan militan Taliban tidak tertarik untuk perundingan damai yang telah ditawarkan AS.
"Saya tidak melihat ada proses untuk perundingan damai. Saya tidak berpikir kita siap untuk berunding sekarang ini," ujar Trump.
Dia menjelaskan, langkah tegas harus dilakukan terhadap Taliban, karena mereka tak pernah menggubris seruan damai. Kelompok militan itu, terus melancarkan serangan yang menyebabkan jatuhnya korban tak bersalah.
"Ada pertarungan yang sama sekali berbeda di sana. Mereka membunuh orang kiri dan kanan. Orang-orang yang tidak bersalah terbunuh. Bom di tengah anak-anak, bahkan di tengah keluarga, juga seluruh Afghanistan," kata Trump.
Strategi Baru
Dia menegaskan, AS sedang mempertimbangkan strategi baru untuk mengalahkan Taliban. Perundingan damai, lanjut Trump, kemungkinan akan menjadi solusi jangka panjang.
"Jadi kita tidak ingin berbicara dengan Taliban. Mungkin ada saatnya tapi akan lama. Kami semua keluar dan itu sedang berlangsung sekarang dan ini adalah front yang sama sekali baru dan ini adalah seperangkat prinsip baru yang sedang kita kelola," ujar Trump.
Komentar Trump tersebut menyikapi pemboman yang dilakukan Taliban, melalui sebuah ambulans yang penuh dengan bahan peledak, pada Sabtu (27/1)n di sebuah zona aman di Kabul yang menewaskan 95 orang dan lebih dari 150 lainnya luka-luka.
Seminggu sebelumnnya, Taliban juga melalukan serangan di Intercontinental Hotel di Kabul, di mana orang-orang bersenjata dari sebuah kelompok yang terkait dengan Taliban membunuh 18 orang selama berlangsungnya persidangan 12 jam. Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
"Ketika kita melihat apa yang mereka lakukan dan kekejaman yang mereka lakukan, dan membunuh orang mereka sendiri, dan orang-orang itu adalah wanita dan anak-anak, banyak, ini mengerikan. Jadi tidak ada yang perlu dibicarakan dengan Taliban. Kami tidak ingin berbicara dengan Taliban," ujarnya.
Sumber: Suara Pembaruan