Tokyo, Beritasatu.com- Politisi partai berkuasa Jepang Seiko Noda tidak akan mencalonkan diri untuk memimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) dan menggantikan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe. Demikian dilaporkan Kyodo News, Selasa (1/9).
Menurut media, mantan menteri urusan dalam negeri itu adalah salah satu dari sedikit politisi LDP yang tertarik menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang.
Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono pada Selasa mengatakan, dia masih ragu-ragu apakah akan mencalonkan diri sebagai kandidat dalam pemilihan LDP untuk menggantikan Abe.
“Saya berkonsultasi dengan teman-teman tentang apa yang harus dilakukan,” kata Kono dalam jumpa pers reguler.
Siapa pun yang menggantikan Shinzo Abe sebagai perdana menteri Jepang berikutnya akan menghadapi "tahun yang sulit" di depan. Hal itu dikatakan Tobias Harris, analis dari Teneo Intelligence kepada CNBC melalui surat elektronik.
Harris mengatakan, pemimpin berikutnya perlu mengatasi "masalah signifikan" yang mendesak setelah pengunduran diri Abe yang mengejutkan pada Jumat.
Harris mengatakan, tantangan itu termasuk "debat terbuka luas" tentang strategi keamanan nasional Jepang serta pedoman program pertahanan yang baru dan negosiasi dengan AS mengenai dukungan mereka.
"Perdana menteri berikutnya juga harus bersiap menghadapi Trump yang terpilih kembali atau transisi ke Pemerintahan AS yang baru. Salah satunya akan menyita banyak perhatian,” kata analis mengacu pada pemilihan presiden AS di awal November.
Sumber: Suara Pembaruan