London, Beritasatu.com - Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) perlu mengumpulkan dana sebesar US$ 6,8 miliar atau lebih dari Rp 100 triliun selama enam bulan ke depan untuk mencegah kelaparan di tengah krisis Covid-19. Demikian disampaikan WFP pada Selasa (13/10/2020).
WFP, yang dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pekan lalu atas upayanya mencegah penggunaan kelaparan sebagai senjata perang dan konflik mengatakan, sejauh ini pihaknya telah mengumpulkan US$ 1,6 miliar.
“Kami perlu lebih banyak uang untuk dikumpulkan guna memastikan kami menghindari kelaparan,” kata David Beasley, Direktur Eksekutif WFP pada konferensi yang diselenggarakan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).
Beasley mencatat, tujuh juta orang telah meninggal dunia karena kelaparan tahun ini akibat pandemi Covid-19. Kandisi pandemi dapat menggandakan kelaparan di seluruh dunia, di mana pandemi telah merenggut lebih dari 1 juta jiwa.
“Jika kita tidak memilah-milah Covid, tingkat kematian akibat kelaparan bisa tiga, empat, lima kali lipat,” kata Beasley.
WFP yang berbasis di Roma mengatakan, dana itu membantu sekitar 97 juta orang di sekitar 88 negara setiap tahun, dan satu dari sembilan orang di seluruh dunia masih belum cukup makan.
Setelah menurun selama beberapa dekade, kelaparan dunia kembali meningkat sejak 2016, didorong oleh dua momok yaitu konflik dan perubahan iklim.
“Jika Anda berpikir tentang kekayaan di Bumi saat ini, kita seharusnya tidak melihat satu anak pun bisa kelaparan atau mati karena kelaparan,” kata Beasley.
Sumber: CNA