Washington, Beritasatu.com- Ribuan orang turun ke jalan di seluruh Amerika Serikat untuk mendukung konvoi kaum wanita pada Sabtu (17/10). Banyak demonstran yang mengenakan topi protes merah muda ikut melontarkan seruan keras terhadap Presiden Donald Trump dan pemilihan Mahkamah Agungnya yang konservatif.
Unjuk rasa ini terinspirasi oleh Women's March pertama di Washington, yakni demonstrasi besar anti-Trump yang diadakan sehari setelah pelantikan Trump pada 2017.
Di tengah pandemi Covid-19, demonstrasi pada Sabtu (17/10) tergolong jauh lebih kecil, meskipun pengunjuk rasa masih muncul di kota-kota di seluruh negeri.
Menurut penyelenggara, lebih dari 100.000 orang ambil bagian dalam sekitar 430 pawai di lokasi dari New York ke Los Angeles dan Chicago ke Fort Lauderdale, Florida.
Para pengunjuk rasa juga memberikan penghormatan kepada mendiang hakim Mahkamah Agung Ruth Bader Ginsburg yakni ikon bagi perempuan dan progresif. Demonstrasn juga memprotes pilihan Trump atas hakim konservatif Amy Coney Barrett untuk menggantikan Ginsburg.
Barrett tidak merahasiakan keyakinan Katoliknya yang kuat. Dia menimbulkan kekhawatiran bahwa Mahkamah Agung yang didominasi oleh kaum konservatif dapat membatalkan hak aborsi jika dia disetujui oleh Senat.
Sumber: Suara Pembaruan