Kabul, Beritasatu.com- Ledakan bom kembar di provinsi Bamiyan tengah, Afghanistan menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 45 lainnya. Pada Selasa (24/11), pejabat provinsi mengonfirmasi kejadian itu.
Ledakan bom terjadi ketika masyarakat internasional menjanjikan bantuan untuk Afganistan pada satu konferensi di Swiss.
"Kedua bom itu, yang disembunyikan di pinggir jalan di pasar utama di kota Bamiyan, menewaskan 12 warga sipil dan dua polisi lalu lintas," kata Zabardast Safai, kepala polisi provinsi itu.
Safai menambahkan 45 orang lainnya yang terluka sebagian besar berasal dari restoran dan toko terdekat.
Pada saat yang bersamaan, Selasa (24/11), puluhan negara mulai menjanjikan bantuan miliaran dolar untuk Afganistan pada konferensi di Jenewa. Negara donor berharap bahwa negosiasi perdamaian yang baru-baru ini dimulai antara pemerintah dan Taliban akan mengakhiri perang selama hampir dua dekade.
Selama ini, Bamiyan telah dipandang sebagai provinsi teraman di negara itu karena lokasinya yang terpencil di pegunungan tengah. Suku lokal yang dominan, Hazara, menentang Taliban, sebagian besar etnis Pashtun yang membantai ribuan Hazara selama pemerintahan mereka.
Taliban telah membantah terlibat dalam pemboman itu. Namun Taliban selama ini kerap melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah Kabul yang didukung asing sejak digulingkan pada akhir 2001,
Hazara kebanyakan Muslim Syiah. Minoritas Syiah telah berulang kali diserang oleh militan Sunni, terutama milisi kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Afganistan.
Sumber: Suara Pembaruan