Beritasatu.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan belum mengakui kekalahan dalam pemilihan presiden awal bulan ini, tetapi Kamis (26/11/2020) waktu setempat mengatakan akan meninggalkan Gedung Putih jika hasilnya sudah diputuskan.
Dalam jumpa pers, dia ditanya reporter apakah bersedia pergi jika kalah dalam jumlah suara elektoral dari lawannya Joe Biden.
"Tentu saya akan lakukan, Anda tahu itu. Namun banyak hal akan terjadi antara sekarang dan 20 Januari [tanggal pelantikan]," jawab Trump.
Namun, dia segera menambahkan: “Jika mereka memilih dia [Biden], mereka telah membuat kesalahan.”
Lalu diimbuhi dengan tuduhan bahwa telah terjadi kecurangan masif dalam pemilihan presiden seperti yang berulang kali dikatakannya, meskipun sampai saat ini belum bisa dibuktikan.
"Akan sangat sulit untuk mengakui kekalahan karena kami tahu telah terjadi kecurangan masif," kata Trump.
Dia tidak menjawab apakah akan bersedia hadir dalam upacara pelantikan Biden.
Sebelumnya, Trump juga mengizinkan Badan Kepegawaian Umum untuk memulai proses transisi dengan kubu Biden, indikasi lainnya bahwa sebetulnya dia sudah kehilangan harapan untuk menjabat lagi.
Menurut hasil penghitungan suara, yang belum seluruhnya disahkan oleh masing-masing negara bagian, Biden mendapat 306 suara elektoral sementara Trump memperoleh 232. Dibutuhkan 270 suara elektoral bagi seorang kandidat untuk terpilih presiden.
Selain itu, Biden juga unggul 6 juta lebih suara nasional.
Sumber: BBC