Doha, Beritasatu.com- Qatar mengutuk pembunuhan fisikawan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh sebagai "pelanggaran hak asasi manusia yang jelas". Pada Sabtu (28/11), hal itu disampaikan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.
Secara khusus, seperti dilaporkan Al Jazeera, Sheikh Mohammed menyampaikan belasungkawa dalam panggilan telepon pada Sabtu (28/11) dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.
Pada hari Jumat, media Iran melaporkan bahwa Fakhrizadeh meninggal di rumah sakit setelah dia ditembak di mobilnya dalam penyergapan di timur Teheran.
Fakhrizadeh menjabat sebagai kepala organisasi penelitian dan inovasi kementerian pertahanan Iran pada saat kematiannya.
Barat telah lama mencurigai Fakhrizadeh sebagai dalang upaya Iran untuk mengembangkan senjata nuklir, tetapi Iran menyangkal bahwa dia terlibat dalam upaya semacam itu.
Kantor berita Qatar ( QNA) melaporkan Al Thani menekankan bahwa pembunuhan ilmuwan itu "hanya akan berkontribusi untuk mengobarkan lebih banyak bahan bakar. Sementara kawasan dan komunitas internasional sedang mencari cara untuk mengurangi ketegangan dan kembali ke meja dialog dan diplomasi".
TV pemerintah Iran melaporkan pada hari Sabtu, Presiden Iran Hassan Rouhani menuduh "tentara bayaran" Israel membunuh ilmuwan topnya.
Sebaliknya, Israel menolak berkomentar tentang pembunuhan Fakhrizadeh.
Sumber: Suara Pembaruan