Seoul, Beritasatu.com- Otoritas Korea Selatan (Korsel) mengumumkan larangan pesta akhir tahun dan beberapa pelajaran musik, Minggu (29/11), serta melakukan penutupan sauna publik dan beberapa cafe setelah kasus infeksi Covid-19 melonjak dalam fase tercepat sejak awal pandemi.
Korsel telah menjadi salah satu kisah sukses di dunia dalam mitigasi virus corona, tapi kenaikan infeksi telah muncul kembali tanpa henti sehingga memicu kekhawatiran di ekonomi terbesar Asia tersebut.
Otoritas Korsel melaporkan 450 kasus infeksi per Minggu setelah lebih dari 500 kasus tercatat selama tiga hari berturut-turut, sebut Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea.
Lonjakan kasus infeksi yang disebut sebagai gelombang ketiga di Korsel telah menyebar dalam tingkat tercepat dalam hampir sembilan bulan, yang dipicu oleh wabah dari fasilitas militer, sauna, sekolah menengah atas, dan gereja.
Perdana Menteri (PM) Chung Sye-kyun mengatakan pembatasan akan diperketat kepada perkumpulan dan aktivitas yang dianggap rawan penularan virus, khususnya di ibu kota Seoul dan wilayah perkotaan sekitarnya.
“Acara akhir tahun dan pesta yang digelar oleh hotel, ruangan pesta, wisma, dan fasilitas lainnya akan langsung dilarang,” kata Chung dalam paparannya setelah pertemuan dengan para pejabat kesehatan.
Dia menambahkan sauna dan ruangan mandi uap yang berisiko tinggi penularan massal juga akan dilarang, seperti halnya kursus alat musik tiup dan bernyanyi. Sisanya, Korsel memerintahkan pengetatan aturan jarak sosial mulai Selasa (1/12).
Sumber: Suara Pembaruan