Brasilia, Beritasatu.com- Presiden sayap kanan Brasil Jair Bolsonaro telah mencoba menyabot upaya untuk memperlambat penyebaran Covid-19 di negaranya. Pada Rabu (13/1), Human Rights Watch (HRW) menuding Bolsonaro justru mengejar kebijakan yang merusak hak-hak orang Brasil.
“Mahkamah Agung, Kongres, dan lembaga lainnya, telah meningkatkan perlindungan bagi warga Brasil dan memblokir beberapa kebijakan Bolsonaro yang paling merusak,” kata kelompok hak asasi tersebut dalam laporan tahunan dunia cabang Brasil, seperti dikutip Reuters.
Direktur eksekutif grup tersebut memperkirakan bahwa Washington akan bergabung dengan Uni Eropa dalam menekan pemerintah Bolsonaro untuk melindungi hutan Amazon dari deforestasi di bawah pemerintahan Presiden terpilih AS Joe Biden.
Bolsonaro ingin menghapus otoritas negara untuk membatasi pergerakan orang, karena mereka berusaha menahan wabah virus korona paling mematikan kedua di dunia setelah Amerika Serikat, tetapi Mahkamah Agung (MA) memutuskan menentangnya.
MA juga turun tangan untuk menghentikan pemerintahnya menyembunyikan data Covid-19 dari publik. MA juga membatalkan veto presiden dari undang-undang yang mewajibkan penggunaan masker di penjara.
PadaJuli, MA memerintahkan pemerintah untuk menyusun rencana untuk melindungi masyarakat adat Brasil yang rentan dari pandemi. Sementara Kongres mengeluarkan undang-undang yang memaksanya untuk memberikan perawatan kesehatan darurat kepada masyarakat adat.
Bolsonaro secara konsisten meremehkan beratnya Covid-19, menyebutnya "sedikit flu" dan mengkritik penguncian dan tindakan jarak sosial. HRW mengatakan dia telah menyebarkan informasi yang menyesatkan tentang virus tersebut.
Kantor presiden tidak segera membalas permintaan komentar. Bolsonaro berpendapat bahwa penguncian merusak ekonomi Brasil dan membuat banyak orang kehilangan pekerjaan.
HRW menyatakan Bolsonaro juga telah merusak hak-hak perempuan, mengecam wartawan dan kelompok masyarakat sipil, serta menstigmatisasi dan menindas media independen Brasil.
“Mahkamah Agung dan institusi lain telah membantu melindungi orang Brasil dan memblokir banyak, meskipun tidak semua, kebijakan anti-hak Bolsonaro. Mereka harus tetap waspada, "kata Anna Livia Arida, Associate Director HRW Brasil.
Sumber: Suara Pembaruan