Washington, Beritasatu.com- Aparat melakukan lockdown sementara kompleks gedung Capitol Amerika Serikat (AS) saat gladi bersih pelantikan presiden terpilih, Joe Biden, Senin (18/1) akibat insiden kebakaran.
Tindakan pencegahan itu dilakukan karena terjadinya kebakaran di perkemahan tunawisma yang berjarak 1,6 kilometer sehingga mengirimkan kepulan asap ke udara dan menambah kekhawatiran keamanan di ibu kota.
Peringatan alarm palsu secara singkat mengganggu gladi bersih untuk upacara pelantikan yang akan digelar Rabu (20/1) sebagai latihan empat tahunan dengan sejumlah pemeran pengganti menjadi Biden dan tamu VIP lainnya, serta Band Angkatan Laut AS yang melakukan latihan berbaris dan lagu The Star-Spangled Banner untuk penampilan oleh Lady Gaga. Namun, gladi resik kembali dilanjutkan tidak lama kemudian, diikuti patroli oleh helikopter di atas Capitol.
Dinas Rahasia telah memperketat keamanan di dalam dan di sekitar Capitol seminggu lebih awal untuk persiapan dan pusat kota pada dasarnya diisolasi dengan pemblokiran jalan, pemasangan pagar tinggi, dan penempatan puluhan ribu pasukan Garda Nasional dan petugas penegak hukum lainnya di sekitar kawasan.
Namun, para pejabat Departemen Pertahanan telah menyuarakan kekhawatiran tentang ancaman serangan orang dalam dari anggota militer yang terlibat acara itu. Biro Investigasi Federal (FBI) mendorong pemeriksaan seluruh 25.000 pasukan Garda Nasional yang akan datang ke area itu.
Pejabat sementara Menteri Pertahanan Christopher Miller mengatakan pemeriksaan pasukan Garda Nasional akan dilanjutkan dan Pentagon menemukan tidak ada intelijen sejauh ini yang mengindikasikan ancaman dari dalam.
Dinas Rahisa mengeluarkan buletin pada akhir pekan tentang apa yang dilihat sebagai “peningkatan” dalam pasukan Garda Nasional karena mengunggah gambar dan rincian dari operasi mereka secara daring.
Sumber: Suara Pembaruan