Ulan Bator, Beritasatu.com- Perdana Menteri Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh telah mengumumkan pengunduran diri, pada Kamis (21/1). Pengunduran diri itu dipicu seorang wanita yang baru saja melahirkan tidak diberi pakaian hangat saat dipindahkan untuk karantina Covid-19.
“Dua hari lalu, seorang wanita dibawa ke Pusat Nasional untuk Penyakit Menular dengan cara yang tidak bertanggung jawab dan tidak manusiawi,” kata PM seraya meminta maaf atas kejadian tersebut.
“Saya seorang ayah. Itu adalah pengalaman yang memilukan bagi saya sebagai ayah dan perdana menteri," ujarnya seperti dikutip RT.
Khurelsukh mengaku telah berencana untuk bekerja dengan "seluruh tim" di kabinet, tetapi hal itu menjadi tidak mungkin setelah wakil perdana menteri dan menteri kesehatan negara itu mengundurkan diri pada Rabu (20/1).
“Oleh karena itu, Perdana Menteri harus memikul tanggung jawab pada dirinya sendiri dan menerima permintaan dari publik,” kata Khurelsukh.
Menurut kantor berita Montsame, pada Selasa (19/1), seorang kru televisi merekam seorang wanita dan bayinya yang baru lahir dipindahkan dari bangsal bersalin ke rumah sakit penyakit menular tempat dia akan dikarantina.
Masyarakat marah karena wanita itu hanya mengenakan hoody, celana olahraga, dan sandal saat dia diangkut dalam cuaca dingin ke ambulans oleh seorang pekerja medis dengan perlengkapan pelindung. Wanita itu telah didiagnosis dengan Covid-19 sebelumnya hari itu.
Sumber: Suara Pembaruan