Baghdad, Beritasatu.com- Irak akan menerima tiga juta dosis vaksin virus corona akhir Februari 2021. Pada Senin (1/2), seperti dilaporkan Xinhua, Menteri Kesehatan Irak Hassan al-Tamimi mengatakan kementerian kesehatan mencatat 984 kasus baru Covid-19.
Upaya yang dilakukan Kementerian Kesehatan bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan perusahaan penghasil vaksin, terutama perusahaan yang disetujui oleh Dewan Nasional Pemilihan Obat Irak (NBSD), menghasilkan penetapan akhir Februari ini sebagai tanggal pengiriman vaksin.
“Irak akan mendapatkan 2,5 hingga 3 juta dosis, yang akan tiba pada akhir bulan ini,” kata al-Tamimi tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang jenis vaksin tersebut.
Al-Tamimi mengatakan, vaksin pertama-tama akan dibagikan kepada petugas kesehatan, petugas keamanan, tenaga medis, lansia di atas usia 50 tahun, dan penderita penyakit kronis.
Pada 19 Januari, kementerian menyatakan bahwa NBSD telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Sinopharm Tiongkok dan AstraZeneca Inggris untuk menahan penyebaran Covid-19 di Irak.
Sebelumnya, NBSD telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Pfizer-BioNTech untuk memerangi pandemi.
Kementerian Kesehatan Irak melaporkan 984 kasus Covid-19 baru, sehingga jumlah total kasus secara nasional menjadi 620.620. Kementerian juga melaporkan 10 kematian baru, meningkatkan jumlah kematian akibat virus menular itu menjadi 13.057 kasus.
Dikatakan bahwa 1.255 kasus pulih pada siang hari, sehingga total pemulihan menjadi 593.384. Sebanyak 5.661.047 tes telah dilakukan di seluruh negeri sejak wabah penyakit pada Februari 2020, dengan 38.504 dilakukan pada siang hari, menurut pernyataan itu.
Irak telah mengambil serangkaian tindakan untuk mengekang pandemi sejak kasus virus corona pertama kali muncul di negara itu.
Sumber: BeritaSatu.com