Beritasatu.com – Lembaga pemasok vaksin gratis Covax untuk pertama kalinya mengirim bantuan vaksin Covid-19, Rabu (24/2/2021).
Sebanyak 600.000 vaksin AstraZeneca telah tiba di Ghana, yang menjadi negara pertama penerima vaksin bantuan Covax.
Covax adalah lembaga bentukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), aliansi vaksin global Gavi, dan Koalisi Kesiapan dan Inovasi Melawan Pandemik atau Cepi.
Tujuan pembentukan Covax adalah memastikan kesetaraan akses terhadap vaksin Covid-19 sehingga negara-negara miskin tidak tergusur ke antrean paling belakang.
Target Covax adalah mengirim 2 miliar dosis vaksin ke seluruh dunia sampai akhir tahun ini.
Menyambut terkirimnya vaksin AstraZeneca di ibu kota Ghana, Accra, hari ini, WHO dan Unicef menyebutnya sebagai peristiwa bersejarah.
"Kedatangan vaksin Covid-19 di Ghana sangat penting untuk mengakhiri pandemik ini," bunyi pernyataan dua lembaga tersebut.
Mereka juga mengatakan pengiriman itu adalah bagian dari gelombang pertama bantuan vaksin ke negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.
Ghana, di wilayah barat Afrika, memiliki lebih dari 80.700 kasus Covid-19 dengan 580 korban jiwa sejak wabah ini mulai menyebar. Angka tersebut dinilai jauh lebih rendah dari yang sebenarnya karena minimnya jumlah tes diagnostik di sana.
Covax mengatur agar negara-negara kaya yang mampu membeli vaksin dalam jumlah besar ikut menyumbangkan vaksin ke negara lain.
Di bawah skema ini, diharapkan 92 negara miskin bisa mendapat akses ke vaksin berbarengan dengan 98 negara yang lebih kaya sehingga pandemik bisa lebih cepat diatasi
Sebagian besar penerima bantuan vaksin berada di benua Afrika. Indonesia juga masuk daftar penerima bantuan Covax.
Sejauh ini Covax sudah menghimpun dana sebesar US$ 6 miliar, tetapi mereka masih butuh sekitar US$ 2 miliar lagi untuk memenuhi target tahun ini.
Sumber: BBC