Port Louis, Beritasatu.com- Mauritius telah mengerahkan penjaga pantai dan angkatan bersenjatanya di perairan, Senin (8/3). Seperti dilaporkan Al Jazeera, kapal pukat berbendera Tiongkok yang membawa 130 ton minyak karam di perairan pantai Mauritius.
Barikade pelampung dikerahkan saat kebocoran minyak yang terlihat di sekitar kapal Lurong Yuan Yu yang berbendera Tiongkok. Peristiwa ini adalah kapal karam kedua dalam waktu kurang dari setahun di lepas pantai Mauritius setelah satu kapal tanker menghantam karang pada Juli tahun lalu. Alhasil 1.000 ton bahan bakar bocor dan bencana lingkungan terburuk di negara itu.
Kapten Lurong Yuan Yu mengeluarkan panggilan darurat pada Minggu (7/3) sore dan mengirimkan suar setelah kapal terdampar di Pointe-aux-Sables, di barat laut pulau utama tidak jauh dari ibu kota Port Louis.
Pada Senin, Menteri Perikanan Sudheer Maudhoo mengatakan penyelam telah menemukan "tidak ada kebocoran, tidak ada kerusakan" di lambung kapal dan upaya akan dilakukan untuk mengeluarkan bahan bakar dari palka dengan aman.
“Operasi pemompaan minyak akan dimulai besok, dan akan berlangsung empat hingga lima hari. Aparat juga akan berupaya untuk mengapung kembali kapal penangkap ikan tersebut,” ujarnya.
Menurut pihak berwenang, kapal pukat itu membawa 130 ton bahan bakar minyak dan lima ton pelumas. Jejak minyak yang sebelumnya terlihat di sekitar kapal bukanlah "minyak berat" tapi mungkin pelumas.
Rekaman drone menunjukkan gumpalan gelap di perairan Samudra Hindia dekat kapal. kepada kantor berita AFP, penduduk mengatakan bahwa mereka melihat bahan bakar tumpah di pantai.
Sumber: BeritaSatu.com