Islamabad, Beritasatu.com- Pakistan dan Rusia memperkuat hubungan bilateral dan memperdalam sejumlah kerja sama, pada Rabu (7/4/2021). Kesepakatan itu diungkapkan Perdana Menteri Imran Khan dan Menteri Luar Negeri Shah Mahmood Qureshi.
Seperti dilaporkan Xinhua, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berkunjung ke Islamabad selama dua hari untuk membahas masalah bilateral dan regional. Kerja sama bilateral yang ditingkatkan mencakup bidang energi, modernisasi industri, kereta api dan penerbangan.
Selama pertemuan tersebut, Khan mengulang pernyataan soal "pentingnya Pakistan melekatkan hubungan dengan Rusia sebagai prioritas utama kebijakan luar negeri". Dia menyatakan kepuasan atas pertumbuhan yang stabil dalam hubungan bilateral.
Perdana menteri Pakistan menegaskan kembali tekad Pakistan untuk segera menyelesaikan proses hukum yang diperlukan untuk proyek Pipa Gas Aliran Pakistan dan memulai pekerjaannya sedini mungkin.
Kedua negara juga bertukar pandangan soal tantangan kesehatan dan ekonomi yang ditimbulkan oleh Covid-19. Perdana menteri Pakistan memberi selamat kepada Rusia atas pengembangan vaksin Sputnik-V dan menggarisbawahi rencana pengadaan vaksin Pakistan.
Dalam konteks regional, Khan menekankan pentingnya penyelesaian politik yang dinegosiasikan dari konflik di Afganistan dan menghargai upaya Rusia dalam mempromosikan proses perdamaian Afganistan.
Sebelumnya pada hari itu, berbicara pada konferensi pers bersama dengan menteri luar negeri Pakistan, Lavrov mengatakan bahwa negaranya siap untuk lebih membangun kerja sama kontra-terorisme dengan Pakistan melalui pasokan peralatan militer.
"Ini demi kepentingan semua negara di kawasan itu," kata Lavrov, seraya menambahkan bahwa kedua negara telah sepakat untuk melakukan lebih banyak latihan militer bersama.
Lavrov mengatakan peningkatan perdagangan bilateral memuaskan dan menyatakan kesiapan untuk lebih memperkuat hubungan ekonomi.
Menteri luar negeri Rusia menunjukkan keprihatinan atas situasi keamanan yang memburuk di Afganistan.
"Rusia dan Pakistan telah sepakat untuk lebih memfasilitasi kesepakatan di antara partai-partai Afganistan melalui dialog politik yang inklusif," katanya.
Sumber: BeritaSatu.com