Kapal Selam KRI Nanggala 402 Hilang, Indonesia Minta Bantuan Singapura dan Australia

Jakarta, Beritasatu.com- Angkatan Laut Indonesia sedang mencari kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang dengan 53 orang di dalamnya. Pada Rabu (21/4/2021), Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengonfirmasi insiden tersebut.
“Kapal selam itu, KRI Nanggala 402, ikut dalam latihan torpedo di perairan Bali utara tetapi gagal menyampaikan hasil latihan seperti yang diharapkan,” kata juru bicara Laksamana Pertama Julius Widjojono.
Kepada Reuters, Hadi mengatakan Angkatan Laut Indonesia juga mencari bantuan dari Australia dan Singapura untuk menemukan KRI Nanggala 402.
"Kami masih mencari di perairan Bali, 96 km dari Bali, (untuk) 53 orang," kata Tjahjanto.
Hadi menambahkan bahwa kontak dengan kapal itu hilang pada pukul 4.30 pagi pada hari Rabu (21/4).
Menurut informasi di situs TNI, kapal selam tersebut dibuat di Jerman pada tahun 1981. TNI adalah angkatan bersenjata nasional Indonesia. Kapal tersebut menjalani reparasi selama dua tahun di Korea Selatan yang selesai pada tahun 2012.
Pada masa lalu, Indonesia mengoperasikan armada 12 kapal selam yang dibeli dari Uni Soviet untuk berpatroli di perairan kepulauannya yang luas.
Tapi sekarang TNI Angkatan Laut hanya memiliki lima armada termasuk dua kapal selam Tipe 209 buatan Jerman dan tiga kapal Korea Selatan yang lebih baru.
Indonesia telah berusaha untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya tetapi beberapa peralatannya yang masih dalam pelayanan sudah tua. Alutsista yang tua telah memicu kecelakaan mematikan yang melibatkan khususnya pesawat angkut militer dalam beberapa tahun terakhir.
Sumber: BeritaSatu.com
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Sahroni: Kasus Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara Jadi Pertaruhan Nama Baik Polri
Kasus Brigadir Setyo Herlambang, Polisi Diminta Tak Berikan Pernyataan Tanpa Fakta
Kaesang Gabung PSI, Gibran Ungkap Ada yang Coba Adu Domba dengan Alam Ganjar
Cak Imin Jadi Cawapres Anies, Massa 212 Diprediksi Dukung Prabowo
Tewaskan 4 Orang, Begini Kronologis Lengkap Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen
1
Polri Terbitkan 4 SKCK Bakal Capres dan Cawapres
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri