Bos Moderna Peringatkan Vaksin Kurang Efektif untuk Omicron

Hong Kong, Beritasatu,com - Produsen obat Moderna memicu sentimen negatif baru di pasar keuangan, setelah pada Selasa (30/11/2021) ketika kepala perusahaan (CEO) tersebut memperingatkan, vaksin Covid-19 tidak mungkin seefektif atasi varian Omicron seperti terhadap varian Delta.
Komentar Stephane Bancel itu memicu kekhawatiran bahwa resistensi vaksin dapat menyebabkan lebih banyak penyakit dan rawat inap, memperpanjang pandemi. Akibatnya harga minyak mentah berjangka turun lebih dari satu dolar, mata uang Australia mencapai level terendah setahun, dan Nikkei menyerahkan kenaikannya.
"Saya pikir tak ada di dunia saat ini, di mana (keefektifannya) berada pada tingkat yang sama ... yang kami miliki dengan Delta," kata CEO Moderna Bancel kepada Financial Times dalam sebuah wawancara.
"Saya pikir itu akan menjadi penurunan material. Saya tidak tahu berapa banyak karena kita perlu menunggu datanya. Tetapi semua ilmuwan yang saya ajak bicara ... mengatakan, ini tidak akan baik-baik saja. ," kata Bancel.
Omicron, yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membawa risiko lonjakan infeksi "sangat tinggi", telah memicu alarm global, dengan penutupan perbatasan yang membayangi pemulihan ekonomi yang baru lahir dari pandemi dua tahun.
Berita kemunculan Omicron menghapus sekitar US$2 triliun dari nilai saham global pada hari Jumat, meskipun dipulihkan minggu ini karena investor menunggu lebih banyak data tentang karakteristik Omicron.
Pernyataan Presiden Joe Biden bahwa Amerika Serikat tidak akan memberlakukan kembali penguncian juga telah membantu menenangkan pasar sebelum komentar dari kepala Moderna menakuti investor.
Biden telah menyerukan vaksinasi yang lebih luas, sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS telah mendesak semua orang berusia 18 tahun ke atas untuk mendapatkan suntikan booster. Inggris juga telah memperluas program pendorong Covid-19 di tengah kekhawatiran Omicron.
Sumber: CNA/Reuters
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Engkong Berdalih Tidak Melakukan Pelecehan terhadap Bocah 12 Tahun di Depok
PPP Minta Hal Ini ke Megawati jika Sandiaga Tak Dipilih Jadi Cawapres Ganjar
Ganjar Pranowo Berkomitmen Buka Lebih Banyak Peluang Kerja bagi Difabel
Grup SRAJ Dapatkan Pinjaman Rp 500 Miliar dari Indonesia Infrastructure Finance
Penemuan Jenazah Wanita Gegerkan Wisatawan Penangkaran Buaya Mayang Mangurai
5
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin