Manila, Beritasatu.com- Topan Rai yang melanda Filipina telah menyebabkan sedikitnya 14 orang tewas dan tujuh orang hilang. Seperti dilaporkan CNN, hingga Jumat (17/12/2021), operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di Filipina.
Rai, topan ke-15 yang melanda Filipina tahun ini, sedikit melemah dari badai Kategori 5 menjadi badai Kategori 3 setelah mendarat pada Kamis di Pulau Siargao, tujuan wisata dan selancar populer di pantai timur tengah.
Badai, yang awalnya membawa angin hingga 260 kilometer per dengan kecepatan lebih dari 300 kilometer per jam kemudian bergerak ke barat membawa hujan lebat dan banjir yang meluas. Pada pukul 21.30 waktu setempat Jumat, Rai melakukan perjalanan di atas pulau paling barat Palawan dengan angin berkelanjutan dari 175 kph, yang setara dengan kategori 2 badai Atlantik. Hujan lebat dan angin kencang diperkirakan akan mengguyur wilayah tersebut pada jam-jam berikutnya saat Rai terus melaju ke barat menuju Laut China Selatan.
Komunikasi dan listrik padam di beberapa bagian Filipina pada hari Jumat, membuat upaya penyelamatan menjadi sulit. Para pejabat tidak dapat menentukan tingkat kerusakan akibat pemadaman.
Badai menghantam beberapa daerah berpenduduk padat, termasuk Cebu Kamis malam, satu kota berpenduduk hampir 1 juta orang.
“Lebih dari 30 jalur transmisi terputus di wilayah Visayas dan Mindanao, kelompok pulau utama,” kata NGCP Jumat. Lebih dari 20 juta orang tinggal di Visaya, menurut angka resmi 2020.
Enam orang meninggal di wilayah Visayas Barat, empat orang meninggal di Visayas Tengah dan satu orang meninggal di Visayas Timur, menurut Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (NDRRMC). Mindanao Utara juga mencatat satu kematian dan Di Caraga, dua orang meninggal.
Presiden Duterte diperkirakan akan melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang dilanda topan, termasuk Surigao, tempat Rai mendarat pada hari Sabtu.
"Saya akan terbang besok ke daerah-daerah itu," katanya Jumat, menurut kantor berita negara PNA.
Duterte juga mengatakan pemerintah akan mengumpulkan uang untuk rehabilitasi dan pemulihan daerah yang dilanda topan.
Kepada CNN, Senator Filipina dan Ketua Palang Merah Richard Gordon mengatakan, Jumat (17/12), rumah-rumah telah hancur atau rusak sebagian.
“Terjadi ledakan puing-puing dari pohon tumbang dan bangunan yang tumbang. Ada dua korban jiwa di lokasi tersebut, dua tewas tertimpa pohon tumbang dan tembok tumbang,” kata Gordon.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com